Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pejabat Serang Kritikan Rizal Ramli, Pengamat: Tidak Sepatutnya...

        Pejabat Serang Kritikan Rizal Ramli, Pengamat: Tidak Sepatutnya... Kredit Foto: Instagram/Rizal Ramli
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pakar ekonomi yang pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Rizal Ramli, mengaku mendapat pesan dari seorang pejabat tinggi negara. Salah satu pesannya, dirinya dituduh memiliki niat buruk di balik kritik yang kerap disampaikannya mengenai penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air.

        Dalam pesan tersebut, Rizal Ramli diminta untuk tidak menambah buruk keadaan karena kebencian atau merasa paling benar. Pengamat Komunikasi dan Politik, Jamiluddin Ritonga, turut mengomentari hal ini. Dirinya mengatakan sangat disayangkan pesan tersebut dari pejabat tinggi negara.

        Baca Juga: Ngaku Dihubungi Pejabat yang Kesulitan Lawan Covid, Rizal Ramli, Berani Tunjuk Hidungnya Gak?

        "Tidak sepatutnya ada pejabat yang dengan mudah menilai adanya niat buruk di balik kritik yang disampaikan Rizal Ramli," ujar Jamiluddin kepada GenPI.co, Minggu (18/7/2021).

        Menurutnya, tuduhan tersebut mengindikasikan pejabat tinggi negara tidak menanggapi substansi kritik yang disampaikan Rizal Ramli. "Cara merespons kritik seperti inilah yang membuat kritik di Indonesia menjadi tidak produktif," tuturnya.

        Dia menjelaskan, kritik kerap dibalas dengan menyerang pribadi si pengkritik. Akhirnya, kritik berkembang pada saling serang pribadi, sementara substansi kritik menguap entah ke mana.

        "Kalau kritik dibalas dengan menghina sosok si pengkritik, sudah dipastikan cita-cita bersama dalam berbangsa dan bernegara sulit diwujudkan," jelasnya.

        Penulis buku Perang Bush Memburu Osama ini menerangkan hal tersebut seyogianya dipahami semua anak bangsa, termasuk pejabat tinggi negara yang merasa menganut paham demokrasi.

        "Kritik tidak boleh untuk mendominasi pihak lain, tapi untuk menuju kebaikan bersama," tegas Jamiluddin.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: