Satgas Covid-19 Ingatkan Keluarga Jadi Klaster yang Paling Berisiko: Prokes Cenderung Longgar
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi menyatakan, ketika klaster penyebaran virus tidak bisa dimonitor dari mana sumbernya berasal, artinya sumber penularan telah terjadi secara masif di mana-mana. Ketika seseorang yang terkonfirmasi positif Covid-19 tidak bisa memperkirakan sumber di mana dia terpapar, menurut Sonny, kondisi tersebut jauh lebih berbahaya.
"Ketika klaster itu nggak bisa dimonitor sumber penularannya di mana, wah itu sebetulnya lebih berisiko. Artinya, penularan terjadi secara masif di mana-mana," ujar Sonny dalam dialog virtual KPCPEN, Rabu (28/7/2021).
Baca Juga: Durasi 20 Menit Makan di Tempat Jadi Perbincangan, Begini Tanggapan Satgas Covid-19
Kemudian, Sonny mengatakan beragam klaster penularan Covid-19 bisa saling memengaruhi satu sama lain dan umumnya berujung pada penularan di klaster keluarga. "Karena orang bisa kena di mana pun, tetapi ketika dia tidak sadar bahwa dia itu terkena Covid-19, di rumah kemungkinan dia akan menularkan lagi," tukasnya.
Salah satu penyebab besarnya peluang penularan dalam lingkup keluarga adalah penerapan protokol kesehatan di rumah yang cenderung lebih sulit untuk dilakukan. "Jadi, ketika orang itu terkena dari klaster mana pun, itu klaster keluarga yang paling berisiko terkena," imbuhnya.
Menurut Sonny, banyak pasien di Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet yang terpapar virus dari luar rumah, tetapi kemudian berujung menularkan virus pada anggota keluarga.
"Di Wisma Atlet misalnya, banyak klaster yang terkena dari luar rumah, tapi kemudian akhirnya berdampak pada keluarga," kata Sonny.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: