Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Spanduknya di Mana-Mana, 'Pak Jokowi, Tolong Suruh Puan Maharani #DiRumahAja Dulu! Heuheu'

        Spanduknya di Mana-Mana, 'Pak Jokowi, Tolong Suruh Puan Maharani #DiRumahAja Dulu! Heuheu' Kredit Foto: Instagram/Puan Maharani
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dalam sebulan terakhir, spanduk dan baliho bergambar Ketua DPR Puan Maharani dipasang di mana-mana. Pemandangan ini ramai jadi perbincangan warga dunia maya hingga dunia nyata. Puan dikritik karena dianggap sibuk urusan 2024 di saat warga banyak yang terpapar corona.

        Awalnya, spanduk dan baliho Puan hanya dipasang di Jawa Tengah yang merupakan kandang Banteng. Namun kini, cakupannya makin luas hingga ke wilayah Jabodetabek, bahkan ke luar Jawa. Spanduk atau baliho yang terpasang umumnya berukuran besar dan berada di jalan-jalan atau pusat kota. Isinya foto Puan dengan kebaya merah dengan tulisan yang berbeda-beda. Ada yang memakai tagline "Kepak Sayap Kebhinekaan" ada juga berupa ajakan seperti "Jaga Iman, Jaga Imun".

        Baca Juga: Gambar Anak Bu Mega Diceletukin, Pecinta Mbak Puan dengerin! Pemimpin Bukan di Pinggir Jalan

        Politisi senior PDIP, Hendrawan Pratikno, memberi penjelasan soal maraknya spanduk dan baliho Puan di berbagai daerah. Kata dia, baliho atau spanduk itu hanya bentuk ekspresi kegembiraan dari kader PDIP atas prestasi yang diraih Puan. "Mbak Puan itu, perempuan pertama yang menjadi Ketua DPR. Para kader PDIP, baik di DPR, DPRD, hingga DPC merasa bangga dengan prestasi tersebut," kata Hendrawan, di Jakarta, kemarin.

        Anggota Komisi XI DPR ini mengatakan, dana pemasangan spanduk atau baliho itu berasal dari pribadi masing-masing. Baik yang dipasang oleh wakil rakyat dari PDIP, maupun pengurus Banteng di daerah. "Yang dipasang itu bermacam-macam. Yang billboard itu spontanitas kolektif fraksi. Yang baliho dan spanduk ada yang dipasang oleh DPD/DPC, kader di daerah dan para relawan," jawabnya.

        Hendrawan mengaku bingung dengan adanya protes dari pihak luar terkait pemasangan spanduk dan baliho itu. Padahal, ada atau tidaknya spanduk Puan di daerah, tidak akan merugikan pihak luar. Apalagi, tagline yang diangkat dari spanduk atau baliho itu sangat positif.

        "Ada yang berkaitan dengan imbauan perkuatan gotong royong menghadapi pandemi, penguatan semangat kebangsaan, dan dorongan optimisme menghadapi masa depan," jelasnya.

        Apakah terkait 2024? Anggota Banggar DPR ini membantah kalau spanduk itu ada kaitannya dengan urusan Pilpres. "Bukan itu. Kami lebih fokus untuk memperkuat persatuan dalam menghadapi persoalan-persoalan berat yang sedang kita hadapi," jawabnya.

        Namun, Ketua DPP PKB Faisol Riza yakin kalau maraknya spanduk Puan ada kaitannya dengan Pilpres 2024. "Hari ini, secara fakta politik, capres PDIP adalah Puan. Paling tidak, itu yang kita saksikan," sebut Faisol.

        Untuk kader lain, harap Faisol, segera menjauh dari radar perebutan tiket capres dan cawapres Banteng. "Kader lain silakan gigit jari, tapi semua tergantung sikap resmi PDIP nantinya," sambar Ketua Komisi VI DPR itu.

        PKB yakin, Putri Megawati Soekarnoputri itu akan menarik dukungan dari partai lain bila nanti sudah diputuskan sebagai capres. Apalagi, Puan merupakan salah satu tokoh muda yang memiliki masa depan politik cerah. "PDIP merupakan partai besar yang memiliki komitmen besar pada kebangsaan. Wajar jika semua partai politik berpikir untuk berkoalisi," paparnya.

        Apa tanggapan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo? Ganjar yang selama ini diketahui jadi pesaing Puan mendapatkan tiket capres dari PDIP, ogah berkomentar soal spanduk tersebut. Dia hanya mengatakan belum ada arahan dari partai untuk kepala daerah memasang baliho.

        "Belum dapat tuh saya (arahan partai untuk memasang baliho)," kata Ganjar singkat di Semarang, Jawa Tengah, kemarin.

        Namun, di dunia maya, banyak warganet yang menyampaikan kritik soal maraknya spanduk Puan. Bahkan, budayawan Sudjiwo Tedjo sampai memberikan sindiran terkait spanduk tersebut lewat akun Twitter miliknya, @sudjiwotedjo. "Pak @jokowi, salam. Lapor: Mbak Puan di mana-mana. Tolong suruh #DiRumahAja dulu, Pak heuheuheu," cuitnya.

        Akun @Ayang_Utriza heran dengan biaya pemasangannya karena dipasang dalam jumlah ratusan, padahal pilpres masih lama. "Mbak @puanmaharani_ri izin bertanya: berapa biaya buat baliho dan spanduk ya? Dananya dari mana? Pribadi? Partai? Pengusaha?" tanyanya. "Heyyyy Anda kok sepemikiran. Tos," jawab @AlfaroKaylani. "Sudah sampai sini kok," timpal @ristiana22 seraya menyertakan spanduk Puan yang terpasang di luar angkasa.

        Akun @CurhaChristian menilai, saat ini belum pantas bicara urusan Pilpres di saat banyak warga yang masih terpapar corona. "Jangan pentingkan ambisi pribadi tapi lupa situasi rakyat yang saat ini serba sulit. Ini waktunya kita bergandeng tangan, gotong royong perangi virus corona dan membantu sesama yang berkesusahan," ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: