Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perlombaan Miliarder ke Luar Angkasa Makin Ramai, Jeff Bezos dkk Punya Saingan Baru! Siapa Dia?

        Perlombaan Miliarder ke Luar Angkasa Makin Ramai, Jeff Bezos dkk Punya Saingan Baru! Siapa Dia? Kredit Foto: Twitter/Blue Origin
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perlombaan luar angkasa telah berubah menjadi pasar yang kompetitif. Menyusul kesuksesan selebritas miliarder seperti Elon Musk, Jeff Bezos, dan Richard Branson, Porsche pun berinvestasi dalam perusahaan rintisan roket Jerman bernama Isar Aerospace untuk menangkap akses awal ke teknologi luar angkasa yang baru lahir, menurut laporan dari Financial Times.

        Bahkan, jika Porsche tidak menjawab tantangan itu, investasinya masih bisa membawa teknologi luar angkasa canggih ke dalam industri otomotif yang akan menjadi keuntungan besar.

        Pembuat mobil ini bergabung dengan kelompok investor baru, HV Capital dan Lombard Odier. Porsche berinvestasi USD75 juta (Rp1 triliun) yang mengangkat total putaran pendanaan Seri B menjadi USD165 juta (Rp2,3 triliun) yang mencengangkan.

        Baca Juga: Kekayaannya Anjlok Rp200 Triliun, Jeff Bezos Kehilangan Gelar Orang Terkaya Dunia!

        Meski masih startup kecil, tetapi ambisinya sangat tinggi. Dilansir dari Interesting Engineering di Jakarta, Selasa (3/8/21) Porsche bertujuan untuk bersaing dengan Blue Origin milik Jeff Bezos dan SpaceX milik Elon Musk dengan menyediakan sarana yang lebih murah untuk meluncurkan satelit orbit rendah Bumi.

        Awal tahun ini, perusahaan mulai membangun roket Spectrum yang menggunakan pencetakan 3D dan otomatisasi untuk memangkas biaya produksi.

        Spectrum adalah sistem dua tahap yang dirancang untuk mengoptimalkan penyebaran konstelasi satelit masa depan. Ini dapat mengangkat hingga 2.200 lbs (1.000 kg), dan menggunakan roket tahap kedua multi-pengapian untuk mendorong muatan ketinggian tinggi ke lintasan orbit terakhir mereka.

        Meskipun sangat ambisius, pencalonan prospektif perusahaan sebagai saingan signifikan SpaceX dan Blue Origin juga patut diinterogasi. Dalam tiga tahun sejak didirikan, Isar hanya mengumpulkan USD180 juta (Rp2,58 triliun) yang tidak terlalu banyak jika menyangkut sistem perjalanan ruang angkasa yang konsisten. Perusahaan juga belum meluncurkan satelit ke luar angkasa, yang berarti jika hancur sekarang, itu tidak akan menghasilkan apa-apa.

        Pada bulan Mei tahun ini, Isar menjadi perusahaan Eropa pertama yang mendapatkan kontrak dari European Space Agency (ESA) dengan mendapatkan USD13 juta (Rp186 miliar) dari pemerintah Jerman untuk mengangkat dua satelit ke orbit rendah Bumi.

        Perusahaan juga bertujuan merancang roket yang dapat digunakan kembali suatu hari nanti, yang dapat menempatkannya di depan usaha luar angkasa tahap awal yang diharapkan sebanding dengan sistem Falcon 9 SpaceX.

        "Kami yakin bahwa akses yang hemat biaya dan fleksibel ke ruang angkasa akan menjadi kunci pendorong inovasi di industri tradisional, serta teknologi dan model bisnis baru yang disrupsi," kata Eksekutif Porsche Lutz Meschk.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: