Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pak Jokowi, Ini Patut Dirayakan? Bapak Emang Sukses Selamatkan Ekonomi, Tapi Terjungkal...

        Pak Jokowi, Ini Patut Dirayakan? Bapak Emang Sukses Selamatkan Ekonomi, Tapi Terjungkal... Kredit Foto: Twitter Rachlan Nashidik
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik merespons pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatatkan perekonomian Indonesia berhasil tumbuh positif hingga 7,07 persen (yoy) pada triwulan II-2021, dibandingkan periode sama tahun lalu.

        Terkait itu, ia mempertanyakan apakah hal tersebut patut dirayakan, di tengah angka kematian akibat Covid-19 hampir nyaris 100 ribu jiwa. Baca Juga: Hei Kader-Kader Partai AHY, Dengerin Omongan Bekas Anjing Penjaga SBY! Contoh Demokratnya Moeldoko

        “Fokus Jokowi menyelamatkan ekonomi berhasil. Ekonomi tumbuh jadi 3%. Indonesia keluar dari resesi tapi terjungkal dalam pandemi. Kematian hampir 100 ribu jiwa — 30 ribu di bulan Juli. Positivity rate 500 ribu. Indonesia episentrum pandemi Asia, dikucilkan dunia. Patut dirayakan?,” cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Kamis (5/8/2021). Baca Juga: Gak Sadar Hina AHY, Bekas Anjing Penjaga SBY Ngatain Orang Demokrat: Dasar IQ Jongkok

        Lanjutnya, ia mengatakakn ekonomi Indonesia keluar dari resesi dengan biaya hampir 100 ribu nyawa warga negara. 

        “Indonesia jadi episentrum pandemi di Asia, disebut terburuk di dunia, dan dikucilkan dalam pergaulan internasional,” tuturnya.

        Diberitakan sebelumnya, Kepala BPS Margo mengatakan jika dibandingkan pada triwulan II-2020 maka ekonomi Indonesia saat ini tumbuh 7,07 persen.

        Ia menilai bahwa pertumbuhan ekonomi sebagai upaya kerja keras pemerintah yang gencar dalam menjalankan program vaksinasi.

        Selain itu, pertumbuhan juga dipengaruhi oleh perbaikan ekonomi global terutama beberapa negara yang menjadi mitra dagang Indonesia seperti China tumbuh 7,9 persen, Singapura 14,3 persen, Korea Selatan 5,9 persen, dan Vietnam 6,6 persen.

        “Pulihnya ekonomi pada negara yang menjadi mitra dagang kita itu mendorong permintaan luar negeri jadi ekspor kita meningkat,” ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: