Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        2nd Sumatranomics, BI Optimalkan Sinergi Bauran Kebijakan dalam Perbaikan Ekonomi

        2nd Sumatranomics, BI Optimalkan Sinergi Bauran Kebijakan dalam Perbaikan Ekonomi Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
        Warta Ekonomi, Medan -

        Secara keseluruhan, Bank Indonesia (BI) terus berusaha mengoptimalkan sinergi bauran kebijakan dalam rangka mendukung upaya perbaikan ekonomi lebih lanjut melalui transmisi kebijakan.

        Hal itu disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Soekowardojo dalam sambutannya saat membuka 2nd Sumatranomics secara webinar, Senin (16/08/2021).

        Baca Juga: OJK Catat Perbankan Syariah Di Sumut Tumbuh Positif

        "Dalam mencermati kondisi global saat ini, kinerja perekonomian global terus mengalami perbaikan. Hal ini terutama ditopang oleh pemulihan ekonomi AS, Tiongkok dan sejumlah negara di kawasan Eropa yang semakin kuat," katanya.

        Di sisi lain percepatan vaksinasi global, peningkatan permintaan global dan berbagai stimulus kebijakan turut berdampak pada penguatan pemulihan ekonomi global, tercermin dari berbagai indikator global yang telah menunjukan tren yang terus meningkat.

        “Hal ini turut berlanjut ke level nasional, di mana pada triwulan II 2021, Indonesia mencatatkan perbaikan didorong oleh perbaikan kinerja ekspor, belanja pemerintah dan juga investasi non bangunan. Grafik ekspor non-migas dan impor non-migas menunjukkan peningkatan, mengindikasikan optimisme pelaku usaha," ujarnya.

        Untuk kinerja pertumbuhan ekonomi Sumatera mencatat perbaikan dengan seluruh provinsi mampu keluar dari zona kontraksi. Pertumbuhan positif ditopang oleh peningkatan kinerja TBS dan CPO seiring masih tercukupinya curah hujan, tingginya permintaan batu bara dari negara mitra dagang, serta perbaikan mobilitas masyarakat yang mendorong perbaikan lapangan usaha pertambangan dan perdagangan.

        "Kondisi tersebut juga tertransmisikan pada sisi permintaan melalui perbaikan pendapatan masyarakat seiring perbaikan serapan tenaga kerja, serta optimisme kegiatan investasi dunia usaha," katanya.

        Dikatakannya, keseluruhan faktor tersebut mendorong perbaikan pendapatan daerah yang berpengaruh pada konsumsi pemerintah. Secara spasial, pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi di Kep. Riau dan terendah di Aceh.

        “Meski Sumut tercatat berada pada peringkat ke 9 dengan share terbesar se-Sumatera, Sumut tetap menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi di Sumatera,“ pungkasnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Khairunnisak Lubis
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: