Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menilai generasi penerus memiliki banyak tantangan untuk mengisi kemerdekaan, seperti mewujudkan keamanan, kesejahteraan, dan kebahagiaan rakyat.
Untuk mewujudkannya, menurut Prabowo, Indonesia bisa belajar dari China. Karena, negeri Tirai Bambu tersebut terbukti sudah berhasil mengurangi kemiskinan secara signifikan.
"Tiongkok (China) telah melakukan pembangunan yang hampir tidak pernah terjadi dalam sejarah manusia. Mereka telah menghilangkan kemiskinan dalam 40 tahun, satu generasi," kata Prabowo saat menyampaikan pidato kebangsaan dalam kegiatan yang diselenggarakan CSIS secara daring, Senin (16/8/2021).
Baca Juga: Akui Partai Politik di Indonesia Masih Mengecewakan, Prabowo: Sekarang Gampang Bikin Partai
Di China, papar Prabowo, semula 99 persen rakyatnya berada di bawah garis kemiskinan. Namun, kondisi tersebut di balik dalam tempo 40 tahun.
"(Sekarang) 1 persen di bawah garis kemiskinan, 99 persen keluar dari situ," jelas Menteri Pertahanan ini.
Dia menekankan, upaya meniru China bisa dilakukan tanpa perlu mengadopsi ideologi yang dianut negara dengan penduduk terbanyak di dunia tersebut. "Mungkin ideologi mereka tidak cocok sama kita," cetusnya.
Prabowo menilai, kemajuan yang berhasil ditorehkan China tersebut berkat keseriusan para pemimpinnya bekerja dengan benar untuk menghilangkan kemiskinan.
"Mereka bekerja keras untuk merebut sains dan teknologi. Mendidik rakyat mereka dengan benar dan keras. Ya, karena kehidupan persaingan ini memang keras," tegas mantan Danjen Kopassus itu.
Prabowo yakin capaian China pada perhelatan Olimpiade di Jepang tak lepas dari keberhasilan mereka melakukan pendidikan.
"Mereka bisa dapat sekian ratus medali, itu karena kerja keras. Anak-anak mereka digembleng dari umur 8 tahun. Tidak ada keberhasilan tanpa pengorbanan," imbuhnya.
Etos kerja keras China, menurut Prabowo, juga dimiliki bangsa Indonesia. Hal tersebut tercermin dari filosofi Jawa jer basuki mawa beya. Artinya, tidak ada keberhasilan dan kemenangan tanpa pengorbanan. Prabowo berpandangan, safari ke berbagai pelosok daerah dan hanya membicarakan Pancasila, takkan menyelesaikan persoalan bangsa.
"Kalau kita datang ke ujung-ujung Indonesia, kita hanya bicara Pancasila, tapi dia (rakyat) susah makan, enggak ada obat, dia telanjang, boro-boro mereka berpikir bicara Pancasila. Dia sibuk berpikir bagaimana mencari makan buat besok dan lusa," paparnya.
Prabowo berharap, semua pihak bangsa jujur dengan keadaan bangsa ini. Dan, mau bekerja keras untuk mengatasi tantangan bangsa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: