Presiden RI, Prabowo Subianto, menyoroti peluang besar yang bisa diraih melalui kolaborasi ekonomi yang erat antar anggota Developing Eight (D-8). Dia menegaskan pentingnya solidaritas di antara negara-negara anggota D-8 sebagai sesama negara dengan mayoritas penduduk Muslim.
“Memang tujuannya adalah bagaimana negara-negara berkembang, kan ini didirikan tahun 1997, dan kebetulan D-8 ini adalah negara Muslim yang penduduknya besar,” katanya di Kairo, Kamis, (19/12/2024).
Baca Juga: Sejalan dengan Cita-cita Koperasi, Ketua Dekopin Nurdin Halid Dukung Asta Cita Prabowo-Gibran
Menurut Prabowo, kerja sama tersebut tidak terbatas pada pertumbuhan ekonomi, melainkan memperkuat solidaritas di antara negara-negara Muslim yang sedang berkembang seperti Bangladesh, Indonesia, Iran, Mesir, Nigeria, Malaysia, Turki dan Pakistan.
Prabowo menilai, negara-negara anggota D-8 sama-sama memiliki peluang besar untuk membangun kemandirian ekonomi bersama, apalagi disokong dengan kekuatan populasi yang besar serta sumber daya yang melimpah.
Terkait pembahasannya dengan Mesir, Prabowo menyinggung rencana kerja sama strategis seperti pemenuhan kebutuhan fosfat untuk pupuk dari Mesir dan ekspor kelapa sawit Indonesia.
"Dengan Mesir kita bicara menuju ke Free Trade Agreement, kita akan butuh fosfat dari mereka untuk pupuk, mereka butuh kelapa sawit kita, ini kerja sama," ujarnya.
Lebih lanjut, dirinya juga membuka peluang kerja sama dengan anggota lainnya yang memiliki sektor strategis yang bisa dikembangkan bersama seperti Pakistan dan Turki.
Baca Juga: Prabowo Stop Bikin Proyek Infrastruktur Baru, PKB: Mending untuk Program Makan Bergizi Gratis
“Dengan India dan Pakistan, kita bicarakan semua kemungkinan kerja sama. Sekarang fokusnya kita bagaimana memperkuat ekonomi kita masing-masing untuk kesejahteraan rakyat," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement