Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bobobox Masuk ke Daftar Forbes Asia 100 to Watch

        Bobobox Masuk ke Daftar Forbes Asia 100 to Watch Kredit Foto: Ferry Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bobobox Mitra Indonesia kembali mencatat pencapaian yang membanggakan di masa pandemi COVID-19. Setelah sukses melakukan ekspansi ke luar Jawa baru – baru ini melalui produk Bobocabin, Bobobox kembali mengukir prestasi membanggakan sebagai startup asli karya anak bangsa dengan masuk ke daftar Forbes Asia 100 to Watch yang di rilis oleh majalah tersebut pada Selasa, 10 Agustus 2021.

        Daftar yang pertama kali diluncurkan oleh majalah Forbes ini memuat 100 perusahaan rintisan di kawasan Asia-Pasifik yang dianggap sedang tumbuh pesat (on the rise) di kawasan, di saat dunia sedang dihadapkan pada situasi ekonomi yang penuh tantangan akibat pandemi COVID-19.

        Namun, terlepas dari itu, perusahaan – perusahaan ini mampu menunjukkan kepiawaiannya dalam bertahan dan tetap agile dan tumbuh secara bisnis. Setidaknya ada 17 negara yang terwakili dalam daftar ini, termasuk Indonesia yang sukses menempatkan delapan startup, tak terkecuali Bobobox. Sementara itu, India diwakili oleh 22 startup, mengungguli Singapura dengan 19 startup. 

        CEO Bobobox Indra Gunawan mengatakan, bangga startup asli Bandung bisa bersanding di daftar kelas dunia. Ini membuktikan bahwa ekosistem startup di Indonesia tidak kalah saing dengan negara lain. Khususnya untuk Bobobox, ini menjadi awal bagi kami untuk semakin memantapkan model bisnis.

        Di Indonesia, model bisnis kami sudah cukup tervalidasi dengan adanya product market fit untuk produk – produk unggulan, seperti Bobohotel dan Bobocabin. Dengan masuknya Bobobox ke daftar ini, kita bisa membuktikan kalau model bisnis Bobobox dapat diterima oleh pasar yang lebih luas, bukan hanya di kawasan Asia Pasifik saja bahkan dunia. 

        “Ini sangat penting untuk rencana jangka panjang kami untuk semakin menyebarluaskan visi dan misi kami sebagai the future of sleeping lifestyle company, bahwa investasi untuk istirahat dan tidur yang berkualitas itu bukan untuk masyarakat Indonesia saja tapi juga orang – orang di seluruh dunia,” ujar Gunawan. 

        Dikutip dari situs resmi Forbes, metodologi yang digunakan dalam membuat daftar ini adalah dengan membuka submission dan mengundang para akselerator, inkubator, organisasi advokasi SME, universitas, venture capitalist dan lain – lain untuk memberikan nominasi perusahaan yang menurut mereka layak. Sebanyak 900 submission telah diterima oleh Forbes sebelum akhirnya dipilih 100 terbaik. 

        Untuk dapat memenuhi kriteria, perusahaan yang masuk nominasi harus bermarkas di Asia-Pasifik, dengan minimum usia satu tahun, dimiliki oleh swasta, dan mempunyai funding terakhir di bawah US$20 juta.

        Metriks yang dipakai oleh tim seleksi diantaranya: dampak positif terhadap kawasan dan industri, track record yang baik atas pertumbuhan revenue dan kemampuan untuk menarik pendanaan dari investor, model bisnis dan potential market yang menjanjikan, serta narasi yang persuasif.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: