Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Awas! Tangan Kanan Xi Jinping Pastikan Hapus Medan Perang di Afghanistan

        Awas! Tangan Kanan Xi Jinping Pastikan Hapus Medan Perang di Afghanistan Kredit Foto: AP Photo/Xinhua/Li Ran
        Warta Ekonomi, Beijing -

        Kanselir Negara dan Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi mengatakan Afghanistan tidak boleh digunakan sebagai medan perang. Hal itu ia sampaikan dalam sambungan telepon dengan Menlu Inggris Dominic Raab.

        Dalam pernyataan yang dirilis Kementerian Luar Negeri China, Kamis (19/8/2021) Wang mengatakan situasi di Afghanistan masih belum stabil dan pasti. Masyarakat internasional, kata Wang, tidak boleh menambah tekanan pada negara itu.

        Baca Juga: Bertolak Belakang dengan China, Kanada Justru Langsung Tolak Mengakui Taliban karena Alasan Ini

        Pada Rabu (18/8/2021) kemarin, Wang Yi juga melakukan percakapan lewat sambungan telepon dengan Menlu Pakistan Shah Mahmood Qureshi dan Menlu Turki Mevlut Cavusoglu. Ia mengajak Pakistan dan Turki turut mendukung proses transisi kekuasaan di Afghanistan.

        Dalam kesempatan itu, Wang mengatakan sudah seharusnya China dan Pakistan meningkatkan komunikasi dan koordinasi terkait isu-isu Afghanistan demi mendukung kelancaran transisi kekuasaan di negara tersebut dan perdamaian di kawasan

        Menurutnya apa yang disebut 'transformasi demokrasi di Afghanistan terbukti tidak realistis. Sebab, hanya akan membawa konsekuensi yang tidak diinginkan.

        "Ini pelajaran yang bisa dipetik," ujar Wang yang juga anggota Dewan Penasihat Pemerintahan atau setingkat menteri koordinator itu.

        Wang mengatakan sebagai tetangga Afghanistan, China dan Pakistan harus meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan berperan menjaga perdamaian di kawasan. Ia menekankan China dan Pakistan seharusnya mendorong semua pihak di Afghanistan meningkatkan solidaritas dan membangun pemerintahan yang baru dan inklusif sesuai dengan situasi di Afghanistan. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: