Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Takut Bukan Kepalang! Jokowi Bicara Covid-19: Kalau Gak Dihentikan, Bisa-Bisa....

        Takut Bukan Kepalang! Jokowi Bicara Covid-19: Kalau Gak Dihentikan, Bisa-Bisa.... Kredit Foto: Antara/Biro Pers - Muchlis Jr/hma
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Langkah pemerintah memberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) beberapa waktu lalu disebut langkah jitu menekan laju Covid-19 di Tanah Air.

        Setidaknya, menurut Presiden Joko Widodo, jika tidak ada PPKM dari berstatus darurat hingga level 4 sampai 1 diberlakukan, bisa saja ledakan kasus harian lebih tinggi dari apa yang dilaporkan. Baca Juga: Atas Permintaan Jokowi, Polisi Stop Berburu Pembuat Mural 404: Not Found

        "Tim yang ada di kanan kiri saya, 'Pak ini kalau tidak bisa dihentikan Pak, Agustus itu akan 80.000 (kasus), September 160.000 (kasus). Kalau tidak bisa menghentikan, bisa di atas India kita," kata Jokowi saat menyampaikan pengarahan pada Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Provinsi Jawa Timur kemarin, dikutip pada Sabtu, 21 Agustus 2021. Baca Juga: Tingginya Literasi Data COVID-19 di Indonesia Membantu Pengentasan Pandemi

        Maka, setelah mendapat laporan tersebut, Jokowi pun memberi perintah kepada Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto; dan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo; untuk berupaya menghentikan laju penularan. Selain menahan mobilitas masyarakat, memang aparat di lapangan beserta masyarakat dan relawan, selama peningkatan kasus banyak berkolaborasi memberikan kebutuhan fasilitas kesehatan. 

        "Saat itu saya sampaikan ke Panglima dan Kapolri, tidak ada kerjaan lain, yang ada hentikan ini, jangan sampai melompat ke 80 (ribu), 160 000. Sekali lagi hati-hati mengenai ini," kata Jokowi.

        Awalnya, Jokowi tak mengira, meningkatnya kasus harian di Bangkalan dan Kudus. Pada Februari sempat mencapai titik puncak, kemudian karena naiknya kasus harian di dua daerah dan diikuti daerah lainnya, pola penyebarannya makin cepat karena mutasi varian Delta.

        Dalam berbagai kesempatan, Jokowi beberapa kali mengulang pernyataannya tentang kebijakan gas-rem saat membaca situasi penanganan Covid-19 di Tanah Air. Adaptasi harus terus dilakukan.

        "Saya minta, tetap minta semuanya hati-hati. Waspada mengenai yang namanya Covid-19 ini, jangan sampai ada varian baru datang karena bermutasi dan kita tidak waspada. Tahu-tahu meledak menjadi jumlah yang sangat banyak," kata Jokowi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: