Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Minta UAS Ditangkap, Ruhut: Semua Harus Diproses Kalau yang Berkaitan Dengan SARA

        Minta UAS Ditangkap, Ruhut: Semua Harus Diproses Kalau yang Berkaitan Dengan SARA Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politikus PDIP Ruhut Sitompul meminta kepada pihak kepolisian agar Ustaz Abdul Somad ditangkap. Hal itu disebabkan kata dia, UAS sapaan akrabnya juga telah melakukan perbuatan dugaan penistaan agama seperti Muhammad Kece dan Yahya Waloni.

        Menyadur dari Terkini.id -jaringan Suara.com, Ruhut mengatakan, bahwa bukan hanya Yahya Waloni dan Muhammad Kece yang ditangkap. Dirinya juga meminta agar Ustaz Abdul Somad juga sama.

        Baca Juga: Habib Ini Berani Incar Ustaz Abdul Somad Karena Sindir Agama Lain, Ternyata Bukan Orang Sembarangan

        “Saya minta jangan hanya Yahya Waloni, tetapi yang lain-lain, termasuk Ustaz Abdul Somad,” kata Ruhut Sitompul, kepada wartawan.

        Adapun masalah terkait UAS yang disinggung Ruhut Sitompul adalah terkait ceramah yang dianggap menghina salib.

        Menurutnya, pernyataan UAS soal “di salib ada jin” itu juga termasuk penghinaan kepada agama Kristen.

        “Dia apa enggak menghina, tuh, (bilang) di Salib itu ada setan, ada apa, kan,” ujar Ruhut Sitompul.

        Untuk itulah, ia berharap semua orang yang menghina agama diproses hukum, termasuk UAS.

        “Semua harus diproses kalau yang berkaitan dengan SARA,” tandas eks politisi Demokrat itu.

        Klarifikasi UAS.

        Adapun UAS telah memberi klarifikasi soal ceramahnya yang dianggap menghina salib

        Dalam klarifikasinya di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jalan Proklamasi Jakarta pada Rabu, 21 Agustus 2019, UAS menyampaikan beberapa poin.

        Pertama, ia mengungkapkan bahwa pernyataannya soal salib itu merupakan sebuah jawaban atas pertanyaan jemaah saat berceramah di Masjid Agung An-Nur, Pekanbaru, Riau.

        UAS bercerita, ia memang selalu menyediakan waktu untuk menjawab pertanyaan jemaah setiap Sabtu setelah salat Subuh.

        “Ceramah saya yang diviralkan itu adalah menjawab pertanyaan, bukan tema kajian, bukan inti permasalahan,” ungkap dia.

        Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa ceramahnya yang dinilai menghina salib itu terjadi dalam kegiatan komunitas muslim.

        “Itu disampaikan di tengah komunitas masyarakat muslim di dalam masjid, di tempat tertutup, di tengah umat Islam dalam kajian khusus, Sabtu subuh,” ungkapnya.

        Dalam ceramahnya itu, UAS mengaku hanya berupaya menjelaskan tentang akidah seorang muslim.

        Ia menerangkan, sesuai kepercayaan Islam, malaikat tidak masuk ke rumah kalau di dalamnya terdapat patung.

        “Mengapa malaikat tidak mau masuk ke dalam rumah yang ada patung? Sebab, di antara tempat tempat tinggal jin adalah patung,” paparnya.

        UAS menekankan bahwa pada saat itu, ia tidak sedang membandingkan agama, berdebat, maupun berdialog.

        “Namun, menjelaskan akidah umat Islam,” tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: