Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Selama 1,5 Tahun Dihantam Pandemi Covid-19, IPA: Momen Transformasi Industri Hulu Migas

        Selama 1,5 Tahun Dihantam Pandemi Covid-19, IPA: Momen Transformasi Industri Hulu Migas Kredit Foto: SKK Migas
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Indonesian Petroleum Association (IPA), Gary Selbie, mengatakan pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama 1,5 tahun ini telah menjadi momentum transformasi bersejarah bagi seluruh industri, termasuk hulu migas. Pelaku industri hulu migas di Indonesia harus mampu menghadapi berbagai tantangan yang ada, terutama ikut menjaga daya tarik investasi.

        "Industri hulu migas yang kuat akan berdampak positif pada perekonomian nasional karena memiliki multiplier effect, baik kepada sektor penunjang maupun pengguna," ujarnya dalam Pameran dan Konvensi IPA ke-45 2021 bertema Realizing Indonesia’s Energy Vision Post Pandemic secara virtual, Rabu (1/9/2021).

        Baca Juga: Kejar Target Migas 2030, Jokowi Beberkan 4 Strategi untuk Industri Hulu Migas

        Karena itu, IPA melalui Gary turut mengapresiasi upaya pemerintah dalam mendukung keberlanjutan industri hulu migas. Selain itu, IPA juga menyampaikan terima kasih atas perhatian dan kerja sama yang terjalin demi mewujudkan ketahanan energi nasional yang kuat dan solid.

        "IPA percaya, bahwa Indonesia masih memiliki daya tarik yang kuat dari sisi prospek atau cadangan migas. Masih banyak cekungan atau target eksplorasi di Indonesia yang belum dikembangkan," tambahnya.

        Merespons upaya pemerintah menurunkan emisi karbon, lanjut Gary, disadari saat ini diperlukan keseimbangan antara pencapaian target produksi migas dengan penurunan emisi karbon. Hal ini dapat memberikan kejelasan bagi investor migas global yang akan menanamkan modal di Indonesia.

        Karena itu, kebijakan penurunan harga gas bumi bagi industri dan disertai dengan pembangunan infrastruktur gas bumi yang memadai dapat dijadikan momentum untuk meningkatkan serapan gas bumi.

        “Gas bumi merupakan salah satu solusi bagi pemenuhan energi bersih di masa mendatang. Apalagi, serapan gas bumi di dalam negeri masih relatif rendah dan berpotensi untuk dikembangkan,” ujarnya.

        Melalui penyelenggaraan IPA Convex 2021, Gary berharap kegiatan hulu migas terbesar di Indonesia ini dapat menjadi ajang yang tepat bagi seluruh pemangku kepentingan untuk dapat berkolaborasi demi meningkatkan daya tarik investasi Indonesia khususnya di mata investor global.

        Adapun IPA Convex 2021 kali ini juga turut diramaikan dengan partisipasi dari para asosiasi, seperti American Association of Petroleum Geologist (AAPG) Indonesia, Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI), Ikatan Ahli Fasilitas Produksi Minyak dan Gas Bumi Indonesia (IAFMI), Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Society of Exploration Geophysicists (SGE), dan Asosiasi Perusahaan Pracetak dan Prategang Indonesia (AP3I).

        Turut serta terlibat dalam IPA Convex 2021, dari universitas swasta dan negeri di Indonesia, di antaranya ITS, Universitas Diponegoro, Universitas Padjajaran, Universitas Trisakti, Universitas Lampung, UPN Veteran Jawa Timur, Universitas Pancasila, Universitas Bhayangkara, Institut Teknologi Sumatera, dan Universitas Tanri Abeng.

        Selain itu IPA Convex 2021 dibuka untuk umum tanpa dipungut biaya. Hanya dengan melakukan registrasi di https://convex.ipa.or.id, pengunjung dapat langsung mengakses program-program yang ditampilkan di virtual platform, seperti plenary sessions, poster and student presentation, oral presentation, exhibition booth, hingga business matching dengan para perusahaan peserta pameran.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: