Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pandemi sebabkan Angka Kemiskinan Meningkat Tahun 2020, PNM: Yakin Kemiskinan Akan Turun

        Pandemi sebabkan Angka Kemiskinan Meningkat Tahun 2020, PNM: Yakin Kemiskinan Akan Turun Kredit Foto: Antara/Irwansyah Putra
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (persero), Arief Mulyadi, mengungkapkan, berdasarkan data BPS pada September 2019, angka kemiskinan sebesar 9,22 persen. Namun, sejak pandemi Covid-19 melanda pada Maret 2020, angka kemiskinan meningkat menjadi 9,78 persen. Hingga September 2020, angka kemiskinan terus membengkak di angka 10,19 persen.

        "Saya yakin upaya pemerintah dan seluruh komponen bangsa Indonesia dalam mengatasi pandemi dan kesulitan ekonomi, tingkat kemiskinan terus menurun dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia," ujarnya dalam CEO Talk: Ketahanan Usaha Para Pelaku Usaha Subsisten di Tengah Pandemi, Rabu (8/9/2021).

        Baca Juga: Tiga Modal kepada UMKM dari PNM, Sumbangsih Pemikiran BJ Habibie

        Arief menyebutkan, selama pandemi Covid-19 berlangsung, setidaknya sebanyak 83 persen UMKM terdampak negatif, 11 persen tidak terdampak, dan 6 persen terdampak positif. Meski begitu, selama triwulan ketiga 2021, UMKM terdampak negatif terus menunjukan tren penurunan.

        Karena itu, kata Arief, percepatan penerima manfaat pembiayaan akan terus digenjot melalui program Mekaar dan program Ulaam yang diperuntukan kepada pelaku usaha subsisten.

        Arief juga sempat mengulas perkataan Presiden Jokowi dalam pidatonya akhir 2019 yang menyebut penguatan ekonomi keluarga dapat meningkatkan kesejahteraan unit keluarga terkecil dan memberikan dampak secara nasional, salah satunya terjadinya perubahan positif angka kemiskinan. Jokowi yang dalam momen tersebut menyebut nasabah PNM masih sebanyak 5,7 juta dan mematok target 3 tahun ke depan dapat tercapai 10 juta nasabah PNM.

        "Sebelum 17 Agustus 2021 kami sudah melampaui 10 juta. Statemen presiden pada 26 Agustus kemarin saat pembukaan sarasehan ekonom Indonesia, dia juga mengekspos target 3 tahun ternyata baru 1 tahun sekian bulan dapat kita lampaui 10 juta lebih nasabah," kata Arief.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: