Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Habis Diserang Sana-Sini, PDIP Pasang Badan Bela Jenderal Dudung: Kadrun Makin Pusing Nih Lihatnya

        Habis Diserang Sana-Sini, PDIP Pasang Badan Bela Jenderal Dudung: Kadrun Makin Pusing Nih Lihatnya Kredit Foto: Instagram/ruhutp.sitompul
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politikus PDIP Ruhut Sitompul ikut memberikan pembelaan kepada Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman, terkait pernyataannya yang menyebut semua agama benar di mata Tuhan.

        Ia pun membela jenderal bintang tiga ini itu dari kritikan MUI dan beberapa organisasi Islam. Menurutnya, banyak pihak yang iri dengan pencapaian Letjen Dudung. Baca Juga: Ruhut Sitompul Buka-bukaan Sentil Rocky Gerung, Isinya Menohok

        “Makin pesong saja BSH. Kadrun melihat kesukseskan Letjen TNI AD Dudung Pangkostrad, Do’a Kami Semoga Komandan segera dipromosikan Jabatan di TNI AD Jenderal Bintang Empat, Tuhan Memberkati Paten MERDEKA,” cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Kamis (16/9/2021).

        Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi meminta Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman meminta maaf atas pernyataannya yang menyebut "semua agama itu benar di mata Tuhan". Baca Juga: Hina SBY-AHY, Ruhut Dicap Penjilat Kelas Kakap dan Mulut Sampah

        "Pernyataan tentang semua agama adalah benar itu sesat dan menyesatkan. Ia harus bisa membedakan antara pluritas agama dan paham pluralisme,” kata Kiai Muhyiddin melalui keterangan tertulisnya, Rabu (15/9/2021).

        Sehubungan dengan itu, Kiai Muhyiddin meminta Dudung untuk membaca dengan baik Fatwa MUI No 7 /2005 tentang haramnya paham pluralisme, sekularisme dan liberalisme.

        "Fatwa MUI 2005 berlaku untuk publik, terutama umat Islam. Itu adalah bentuk tanggung jawab moral MUI,” jelasnya.

        Ketua Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional PP Muhammadiyah itu mengatakan, seharusnya para petinggi negeri ini menghindari semaksimal mungkin membuat pernyataan tentang sesuatu yang bukan bidangnya.

        "Ini sangat penting agar tak menimbulkan kegaduhan di kalangan masyarakat,” kata Kiai Muhyiddin.

        Menurutnya, pernyataan Letjen Dudung secara tak langsung sebagai bentuk dukungan terhadap paham relativisme dimana kebenaran itu dianggap tak jelas dan abu-abu.

        "Ia harus minta maaf dan menarik pernyataan tersebut segera mungkin,” tegas Kiai Muhyiddin.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: