Belakangan, isu penjegalan pada Anies Baswedan kembali dibicarakan. Pasalnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui sendiri akan ikut campur atau cawe-cawe dalam Pemilu. Jokowi mengaku tak akan netral dalam Pilpres 2024.
Pengakuan Jokowi itu lantas dikaitkan dengan sejumlah upaya yang dinilai menjadi langkah untuk menjegal Anies maju dalam Pilpres tahun depan. Namun, pendapat tersebut dibantah mentah-mentah oleh politisi PDI Perjuangan (PDIP), Ruhut Sitompul.
Baca Juga: Cawe-cawe Jokowi di Pilpres 2024, Denny Indrayana Ketar-ketir: Dorong Indonesia ke Jurang Kehancuran
"Cawe-cawe untuk menjegal salah satu Calon Presiden? Itu tidak ada dalam kamus Pak Joko Widodo, Presiden RI, yang sangat dicintai rakyatnya. 82% eh," katanya dalam cuitan di Twitter, dikutip Minggu (4/6/2023).
Meski begitu, pernyataan Ruhut rupanya mendapat penolakan dari sejumlah warganet. Salah satu warganet menulis, "Fakta membuktikan moeldoko, masih kepala KSP...dan jokowi jujur cawe2 itu membenarkan bahwa moeldoko berani pasti ada orang yg bekingi, mosok u bego gitu to kutu loncat apa kebanyakan makan martabak."
Bahkan, salah satu warganet malah menyindir Ruhut yang diketahui sering berganti haluan dalam mendukung pemimpin. "Hahahha Ruhut sebentar lgi ga berkuasa. Nanti juga dia merapat ke Anies kalo Anies yg menang presiden," tulis warganet.
Cawe cawe utk menjegal salah satu Calon Presiden ?, itu tdk ada dalam Kamus Pak Joko Widodo Presiden RI yg sangat diCintai Rakyatnya 82 % eh nggak ngaca ka’le ka’drun pe’ak gugur sendiri karena hobbynya ber b o h o n g Rakyat Indonesia c e r d a s semuanya MERDEKA pic.twitter.com/xl71NrOLyu
— Ruhut Sitompul (@ruhutsitompul) June 3, 2023
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Puri Mei Setyaningrum
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement