Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PJB Unit UBJOM Tenayan Gandeng Pemerintah Kota Pekanbaru, Ternyata Begini Misinya...

        PJB Unit UBJOM Tenayan Gandeng Pemerintah Kota Pekanbaru, Ternyata Begini Misinya... Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
        Warta Ekonomi, Surabaya -

        Hingga saat ini permasalah sampah masih manjadi tantangan besar bagi beberapa wilayah di Indonesia. Catatan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutan (KLH) tahun 2019 KLHK mencatat jumlah timbulan sampah sebesar 67,8 juta ton/tahun yang terdiri dari sampah organik dengan porsentase sebesar 57 persen, sampah plastik sebesar 15 persen, sampah kertas sebesar 11persen  dan sampah lainnya sebesar 17 persen. Baca Juga: Selama Perayaan Kemardekaan RI, PJB Jamin Pasokan Listrik Jawa-Bali Aman

        Untuk mengatasai masalah tersebut PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) melalui Unit Bisnis Jasa Operasi dan Pemeliharaan (UBJOM) Tenayan menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kota Pekanbaru membentuk bank sampah induk sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan bank sampah di kota Pekanbaru. Bank sampah induk akan menjadi pembina bagi bank sampah partial yang telah ada. Sistem yang dibangun didalamnya diharapkan dapat meningkatkan kinerja serta partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan.

        General Maneger PT PJB PLTU Tenayan, Arief Wicaksono secara tegas mengatakan, bahwa pihaknya telah membuat program untuk pembentukan bank sampah induk merupakan sinergi dengan pemerintah kota dalam upaya nyata mengendalikan masalah sampah. Pihaknya telah berkolaborasi dengan DLHK Kota Pekanbaru dalam pengembangan bank sampah. 

        Arief menyebutkan, melalui pendampingan dan bantuan dari CSR UBJOM PLTU Tenayan ini diharapankan bisa menekan angka jumlah sampah di kota Pakanbaru.

        “Saat ini 90 unit bank sampah  berhasil didirikan di seluruh kecamatan dan RW di Kota Pekanbaru,” terang Arief dalam keterangan resminya di Surabaya, Kamis (16/9/2021).

        Lebih lanjut Arief menjelaskan, bahwa program CSR bank sampah di  UBJOM Tenayan digulirkan mulai tahun 2021. Dalam waktu singkat sebut Arief, program ini telah berhasil mendatangkan dampak positif bagi masyarakat. Dalam sebulan aktivitas bank sampah rata-rata bisa mereduksi sampah  hingga 25 ton. 

        “Dari sisi ekonomi, masyarakat merasakan manfaat keuangan dari kegiatan menabung di bank sampah. Omset satu kelompok bank sampah unit RW rata-rata Rp 500.000 per bulan dari total 102 unit RW yang sudah dikelola,” ujarnya.

        Masih kata Arief, pembentukan bank sampah berjejaring  dengan sistem bank sampah unit di tiap lingkungan RW dan satu bank sampah induk sebagai pembina di Kota Pekanbaru juga punya manfaat lain. Diantaranya menciptakan pengelolaan sampah yang teroganisir dengan baik, mengedukasi masyarakat dalam penanganan sampah, serta merubah mindset mereka terhadap sampah.

        “Apa yang dilakukan PJB dalam pengembangan bank sampah merupakan bentuk nyata  dukungan perusahaan dalam upaya  mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals /SDGs),” ungkap Arief.

        Sementara itu Walikota Pekanbaru, Firdaus mengatakan, pengembangan bank sampah  merupakan  strategi unutk mengurangi  sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir . Bank sampah induk akan menjadi pembina bagi bank sampah yang telah ada namun belum terstruktur.  Pelayanannya menerapkan teknologi IT dan poses transaksi bank sampah pun bisa secara online. 

        Ia berharap sistem yang terbangun bisa meningkatkan partisipasi  masyarakat dalam menjaga lingkungan dan mendatangkan penghasilan tambahan bagi mereka.  

        “Sampah yang tadinya tak bernilai, dibuang sembarangan, bahkan TPA pun sudah penuh.  Kini sampah diburu oleh para nasabah, dilakukan pemilahan secara mandiri, dan ditukar menjadi uang” pungkas Walikota Pekanbaru ini.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Mochamad Ali Topan
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: