Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dibandingkan 3 Komoditas Minyak Nabati Lainnya, Pertumbuhan Minyak Sawit Diprediksi Lebih Unggul

        Dibandingkan 3 Komoditas Minyak Nabati Lainnya, Pertumbuhan Minyak Sawit Diprediksi Lebih Unggul Kredit Foto: Antara/Akbar Tado
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bidang SDM dan Internasional DPP APKASINDO, Djono Albar Burhan menerangkan produktivitas minyak kelapa sawit dalam kategori minyak nabati memiliki produktivitas paling besar, yaitu 4,27 per ton/ha/tahun.

        Melihat itu, tentunya membuat minyak kelapa sawit punya produktivitas terbesar dibanding produktivitas biji rapa yang berada pada posisi kedua  yakni sebesar 0,69, bunga matahari 0,52, kedelai 0,45, dan biji kapas 0,19.

        “Kita lihat pertumbuhan di tahun 2020 dan proyeksi di tahun 2030 yang signifikan sawit yang paling signifikan pertumbuhan permintaannya kelapa sawit,” katanya dalam dalam Palm Oil Edutalk D.I. Yogyakarta tentang Kupas Tuntas Mitos dan Fakta tentang Kepala Sawit, Sabtu (18/9/2021).

        Ada pun dalam hal permintaan global yang diproyeksikan dari tahun 2020-2030, permintaan minyak kelapa sawit mengalami pertumbuhan rata-rata tertinggi dibandingkan jenis minyak nabati lainnya yakni sebesar 6,02 persen.

        Sedangkan permintaan minyak biji tanaman mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 3,31 persen, minyak kedelai sebesar 3,70 persen, dan minyak bunga matahari sebesar 4,96 persen.

        “karena dengan produksi yang besar dibandingkan minyak nabati lainnya lebih terjangkau dibandingkan minyak nabati lainnya karena lebih efisien dan produktif dibandingkan lainnya,” ujarnya.

        Untuk Indonesia, sebut Djono, 5 provinsi yang memiliki lahan kelapa sawit terbesar berada di Provinsi Riau, disusul Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, dan Kalimantan Timur.

        Ada pun dalam aspek kesejahteraan, berdasarkan penelitian yang dilakukan Ryan B. Edward pada 2010., perkebunan sawit sejak tahun 2000 memberiikan kontribusi membantu 10 juta orang lepas dari jerat kemiskinan.

        “Setidaknya 1,3 juta masyarakat pedesaan keluar dari garis kemiskinan,” pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: