Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Apakah Keju Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes Tipe 2?

        Apakah Keju Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes Tipe 2? Kredit Foto: Pexels/NastyaSensei
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Memakan camilan favorit memang sangatlah menyenangkan, namun hal ini tidak berlaku bagi penderita diabetes. Asupan makanan ataupun minuman harus benar-benar dipastikan aman bagi kondisi gula darah dalam tubuh orang dengan kondisi diabetes.

        Keju dengan rasa khas tak ayal juga menjadi salah satu favorit makanan oleh sebagian orang, tak terkecuali penderita diabetes. Tetapi apakah keju aman dikonsumsi penderita diabetes?

        Baca Juga: Penting! Ini Pencegahan dan Perawatan Luka yang Dialami Penderita Diabetes

        Melansir laman kesehatan livestrong.com, dengan kandungan karbohidratnya yang rendah, keju merupakan salah satu camilan terbaik untuk penderita diabetes. Namun, beberapa varietas keju tinggi lemak dan kalori dan harus dinikmati dalam jumlah sedang.

        Statistik diabetes menunjukkan obesitas dan diabetes sangat berhubungan, jadi penting untuk memperhatikan asupan kalori Anda dan makan dengan penuh perhatian.

        Kandungan Gizi Keju

        Sebagian besar jenis keju dibuat dengan kasein (protein susu), lemak susu, bakteri, air dan garam. Nilai gizi mereka tergantung pada proses produksi dan bahan yang digunakan. Beberapa produsen menambahkan bumbu, rempah-rempah, buah kering dan kultur cetakan khusus untuk rasa ekstra. Ratusan jenis keju ada, dari keju cottage hingga gouda, feta, biru Denmark, Camembert, dan keju asap.

        Beberapa varietas atau jenis keju lebih tinggi lemak dan kalori daripada yang lain. Satu porsi keju parmesan parut (1 ons), misalnya, mengandung 119 kalori, 7,8 gram lemak, 3,9 gram karbohidrat, dan 8 gram protein. Keju cheddar memiliki 114 kalori, 6,4 gram protein, 9,3 gram lemak, dan 0,9 gram karbohidrat per porsi (1 ons). Jumlah keju feta yang sama hanya menyediakan 75 kalori, 6 gram lemak, 1,1 gram karbohidrat, dan 4 gram protein.

        Baca Juga: Apa Itu Diabetes?

        Meskipun kandungan lemaknya tinggi, keju tidak buruk untuk Anda. Faktanya, beberapa penelitian yang dilakukan selama bertahun-tahun telah mengaitkan makanan olahan susu dengan tingkat obesitas, penyakit jantung, dan gangguan metabolisme yang lebih rendah.

        Misalnya, studi kohort September 2018 yang diterbitkan di Lancet menilai efek keju, susu, dan yogurt pada kesehatan kardiovaskular. Para peneliti menyimpulkan bahwa makanan susu tidak meningkatkan risiko kejadian jantung atau kematian.

        Studi skala besar lainnya, yang muncul di American Journal of Clinical Nutrition pada Februari 2016 menemukan bahwa asupan makanan susu yang lebih tinggi dapat membantu mencegah penambahan berat badan pada wanita paruh baya dan lebih tua.

        Keju dan Diabetes

        Ini mungkin mengejutkan, tetapi keju sebenarnya melindungi terhadap diabetes dan komplikasinya. Sebuah meta-analisis yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition pada Agustus 2013 menemukan hubungan terbalik antara konsumsi produk susu, termasuk keju, dan diabetes tipe 2.

        Seperti yang dicatat oleh para peneliti, penelitian lain menunjukkan bahwa makanan susu dapat membantu menurunkan risiko resistensi insulin dan sindrom metabolik.

        Ada beberapa teori yang mungkin bisa menjelaskan studi ini. Para ilmuwan percaya bahwa kalsium, salah satu nutrisi paling melimpah dalam produk susu, meningkatkan respons insulin.

        Selain itu, produsen sering menambahkan vitamin D ke makanan susu, yang dapat mengurangi risiko diabetes. Produk ini juga mengandung protein whey, magnesium dan nutrisi lain yang dapat melindungi dari penyakit ini.

        Baca Juga: Mengapa Luka pada Penderita Diabetes Butuh Waktu Lama untuk Sembuh?

        Sebuah makalah penelitian yang ditampilkan dalam PLOS One pada September 2013 menunjukkan bahwa asupan produk susu yang lebih tinggi dapat membantu mencegah diabetes. Para ilmuwan telah menemukan bahwa makan 200 gram (7 ons) produk susu per hari dapat mengurangi risiko diabetes hingga 6 persen.

        Tidak Semua Keju Sama

        Seperti yang Anda lihat, manfaat keju didukung oleh sains. Namun, Anda tetap perlu memperhatikan ukuran porsi dan asupan energi Anda.

        Beberapa varietas keju tinggi kalori dan dapat menyebabkan obesitas, faktor risiko utama diabetes dan resistensi insulin. Idealnya, pilih varietas rendah kalori seperti keju cheddar, Camembert, feta, Emmentaler, mozzarella segar, dan keju cottage rendah lemak.

        Baca Juga: Penting! Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Sambal?

        Itulah beberapa informasi mengenai keju dan diabetes. Dan ingat, selalu konsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga kesehatan Anda ketika ingin mengambil langkah terutama dalam kaitannya kondisi diabetes yang diderita.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: