Mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean turut menyoroti dua kader partai saling sindir. Keduanya adalah Herzaky Mahendra Putra dan Ruhut Sitompul.
Diketahui, kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra meminta Politikus PDIP Ruhut Sitompul melihat prestasi Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca Juga: Meski Elektabilitas Tinggi, tapi Kinerja Anies Baswedan Buruk dan Tak Layak
Hal itu dilakukan setelah Ruhut diduga menyindir kinerja SBY dalam memberantas radikalisme.
Menurut Ferdinand, yang dilakukan oleh Ruhut dan Herzaky tak bisa disamakan dengan kisruh PDIP. Walau Ruhut merupakan kader PDIP, suaranya belum bisa disebut mewakili partainya.
"Saya mengerti betul bahwa Ruhut memiliki perasaan tidak nyaman kepada Demokrat sehingga dia pasti mendukung Moeldoko, sehingga ini adalah hal yang biasa dalam politik," ucap Ferdinand kepada GenPI.co, Rabu (22/9).
Ferdinand menjelaskan, apa yang dilakukan oleh Herzaky dengan menyeret-nyeret nama orang adalah tindakan yang kurang baik.
"Tak perlu menyeret-nyeret nama orang lain untuk adu argumentasi dan berbantah lisan dalam politik seperti ini," jelasnya.
Pria berdarah Batak tersebut menjelaskan, bahwa Herzaky seharusnya sebagai badan komunikasi Partai Demokrat harus bisa menyampaikan bukti-bukti hasil kerja, bukan menyenggol pihak lain yang tak terlibat.
"Maka, tak elok Herzaky menyeret nama Tito, sebaiknya buktikan dengan kerja nyata yang pernah dilakukan SBY untuk memberantas radikalisme," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: