Tokopedia Berdiri dengan Semangat Bambu Runcing, William Tanuwijaya Ingat Pesan Bung Karno
Pendiri Tokopedia, William Tanuwijaya melihat pandemi Covid-19 memiliki dampak yang besar. Jika krisis 1998 masih memiliki peluang bagi UMKM untuk bertumbuh, krisis Covid-19 ini justru dapat melumpuhkan mereka. Sehingga, krisis Covid-19 bukan lagi krisis ekonomi ataupun krisis kesehatan, tetapi bisa menjadi krisis kemanusiaan.
Oleh sebab itu, William meminta orang-orang untuk beradaptasi. Hal itu disampaikan William melalaui kanal YouTube Karbala Studio di video bertajuk "KICK ANDY : KISAH SUKSES ANAK DESA - WILLIAM TANUWIJAYA - CEO TOKOPEDIA".
Baca Juga: Cerita William Tanuwijaya Dulu Susah Rekrut Karyawan, Kini Tokopedia Punya Lebih dari 5.000 Karyawan
Salah satu adaptasinya adalah dengan menggencarkan digitalisasi, seperti pertemuan melalui online Zoom. Bahkan, William berujar bahwa karyawan Tokopedia masih bisa produktif meski harus bekerja dari rumah. Hingga hari ini, William tak perlu melakukan pemutusan hubunga kerja (PHK) karena perekonomian masih dapat berjalan secara online.
"Dengan pandemi ini kita tak boleh mengharapkan bantuan, tetapi kita harus beradaptasi," ujar William.
Banyak pemilik toko di Tokopedia akhirnya mengubah model bisnis dari fesyen menjadi penjual masker kain. Atau perusahaan-perusahaan cepat saji mulai membuat frozen food yang dijual secara online. William sangat senang ketika melihat banyak pihak yang bisa beradaptasi dengan kondisi saat ini.
William berujar dalam waktu 10 tahun Tokopedia berdiri, ia berhasil menggaet 6 juta penjual. Namun, karena pandemi Covid-19, baru 11 bulan, penjual di Tokopedia sudah bertambah 2,5 juta lagi.
"Ini jadi bukti bisa karena terpaksa," cetus William.
Bahkan, perusahaan mobil sekelas BMW menjual mobil dengan unit terbatas melalui Tokopedia. William juga turut membuat event seperti pameran tetapi dilakukan online. Dan pemilik brand lebih banyak yang terkejut karena produk mereka habis hanya dalam tiga hari.
Lebih lanjut, William sendiri mengungkap bahwa Tokopedia menerima karyawan dengan disabilitas. Ini karen William terinspirasi kalimat yang berbunyi, "Orang-orang disabilitas bukannya tidak mampu, jadi lihatlah dari kemampuan mereka bukan dari ketidakmampuan mereka."
William juga terinspirasi dari American Dreams di mana orang-orang Amerika tidak melihat latar belakang siapapun. Jika sudah bermimpi, maka pasti bisa mewujudkannya. Itulah awal mula William yakin akan Tokopedia, karena Indonesia juga memiliki Indonesian Dreams.
"Mimpilah setinggi langit jika jatuh pun akan di antara bintang-bintang," ujar William mengutip kalimat Bung Karno.
Meski belum pernah ada e-commerce tercipta di Indonesia sebelum Tokopedia, tetapi William yakin dengan semangat bambu runcing yang dibawanya, Tokopedia akan berhasil.
William menyayangkan banyak anak muda Indonesia yang takut bermimpi di saat Indonesia belum 100 tahun merdeka.
Pengalaman dan semangat itulah yang membuat William melahirkan Tokopedia. Ia ingin memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh rakyat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dengan menjual produknya di Tokopedia. Karena lingkup Tokopedia sangat luas yakni seluruh Indonesia.
"Saya menyebutnya Serendipity yakni kejadian-kejadian kecil yang tidak kita sadari itu adalah keberuntungan dalam hidup kita," ujar William.
William berujar, nilai-nilai yang ditanamkan orang tua kepada William hingga sukses seperti saat ini adalah semangat kerja keras dan tidak pantang menyerah.
"Meski saya berasal dari keluarga sederhana, tetapi keluarga saya meyakini bahwa pendidikan dapat mengubah hidup," ujar William.
William merupakan lulusan Universitas Bina Nusantara. Meski demikian, ia berkuliah di tengah pekerjaannya sebagai operator warnet dengan bayaran Rp10 ribu per hari. Tetapi ia memiliki akses internet 12 jam per hari yang bisa ia gunakan untuk mengulik website.
Tokopedia hari ini memiliki tagline 'Mulai Aja Dulu'. Ini didasarkan oleh pengalaman hidup William yang selalu berani memulai, meski harus ditempa terlebih dahulu, mulai dari ayahnya sakit, ia harus menjadi tulang punggung keluarga yang menafkahi dan membiayai ayahnya yang sakit keras. Dari situ, William ingin menularkan semangat tersebut.
"Setiap hari mudah sekali bagi kita menemukan 1001 alasan untuk tidak bisa, dan ini sangat disayangkan," ujar William.
William selalu menanamkan bahwa di mana ada kemauan, di situ ada jalan. Prinsip inilah yang juga akan diturunkan kepada anaknya kelak.
Terakhir, William menyemangati siapapun yang baru memulai bisnis online. Pasalnya, berbisnis online juga tidak mudah, ada banyak tantangan yang akan dihadapi.
"Bukan berarti hari ini memulai, besok jadi kaya raya," cetus William.
Karena itu, William berujar mulailah dari lingkaran kecil dengan promosi lewat sosial media, barulah reputasi akan terbangun ketika toko mulai ramai. William percaya komitmen untuk lebih baik dan konsistensi memperbaiki kekurangan akan membawa kesuksesan pada siapapun.
"Harus dimulai dari sendiri, jadi mulai aja dulu," tutup William.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: