Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sindiran Menohok buat Pasukan AHY: Demokrat Emang Pelit!

        Sindiran Menohok buat Pasukan AHY: Demokrat Emang Pelit! Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pegiat media sosial Denny Siregar menyentil Partai Demokrat yang saat ini sedang gencar menyerang Yusril Ihza Mahendra yang disebut meminta mahar Rp100 miliar kepada Demokrat kubu AHY jika mereka mau menggunakan jasanya sebagai pengacara dalam perkara AD/ART yang digugat Demokrat kubu Moeldoko.

        Denny Siregar merasa heran, partai besar macam Demokrat malah memakai jasa Bambang Widjojanto (BW) sebagai pengacara ketimbang mencari advokat mentereng sekaliber Yusril.

        Padahal kata dia, Bambang Widjojanto yang saat ini menjadi pegawai di Pemprov DKI Jakarta dengan memimpin lembaga Komite Pencegahan Korupsi Ibukota itu seringkali keok di pengadilan.

        Baca Juga: Yusril Dikuliti Habis-habisan sama Orangnya AHY: Laksana Predator!

        Masak @PDemokrat harus gua ajarin cara bertanding dgn kelasss. Gua gak kaya, tapi bisa bertarung dgn gaya. Sebesar partai @PDemokrat hanya berani pake BW sbg pengacara?? Wong si BW itu aja sering kalah,” kata Denny Siregar dikutip Populis.id dari akun Twitternya, Rabu (29/9/2021).

        Denny Siregar lantas menyebut Partai Demokrat yang berkuasa di RI selama 10 tahun sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu pelit dan tak mau mengeluarkan anggaran besar untuk jasa pengacara.

        Untuk marwah partai yang selalu terlihat wah dan berkuasa 10 tahun, keluarin duit 100 miliar aja utk pengacara papan atas, gak mau. @PDemokrat emang pelit ya..” cuit Denny.

        Tak puas sampai di situ, Denny bahkan menyebut pantas jika Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) batal berduet dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2019 lantaran pelit keluar duit.

        Pantas dulu pengen jadikan AHY cawapres Prabowo, eh disalip Uno gara2 pelit kasih kardus. Sekarang pelit jg kasih 100M, mending cari BW yg murah meriah dan sering kalah. Wajah tersenyum dengan mulut terbuka dan mata bahagia,” bebernya.

        Sebelumnya, Ketua Bappilu Partai Demokrat (PD) di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Andi Arief mempertanyakan sikap Yusril Ihza Mahendra yang menjadi kuasa hukum kubu Moeldoko.

        Yusril Ihza Mahendra kini menjadi kuasa hukum sejumlah eks kader Partai Demokrat yang mengajukan judicial review AD/ART Partai Demokrat era kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono ke Mahkamah Agung (MA).

        Empat kader Demokrat yang mengajukan judicial review sebelumnya dipecat AHY lantaran mengikuti Kongres Luar Biasa PD di Sumut.Yusril sempat mengatakan dirinya mau menjadi kuasa hukum empat eks kader PD demi menciptakan demokrasi yang sehat.

        Baca Juga: Terbongkar, Anak Buah AHY Blak-blakkan Yusril Minta Bayaran sampai Rp100 M!

        Menurut Andi Arief, kepindahan Yusril Ihza Mahendra ke kubu kepala staf presiden itu lantaran Partai Demokrat di bawah komando AHY tidak mampu membayar kepada pengacara kondang itu sebesar Rp 100 miliar.

        "Kami cuma tidak menyangka karena Partai Demokrat tidak bisa membayar tawaran anda 100 Milyar sebagai pengacara, anda pindah haluan ke KLB Moeldoko," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: