Cloudera Dukung Perusahaan Telekomunikasi Kembangkan Inovasi 5G
Hadirnya 5G dan perubahan perilaku pelanggan karena pandemi COVID-19 menghadirkan peluang bagi perusahaan-perusahaan telekomunikasi untuk menata ulang perusahaan dan memberikan layanan yang melampaui layanan konektivitas yang selama ini mereka tawarkan.
Cloudera, perusahaan enterprise data cloud, mengungkapkan bahwa saat ini perusahaan-perusahaan telekomunikasi di Indonesia menggunakan Cloudera untuk memahami data mereka dan menggunakan real-time insights untuk membuat keputusan yang cerdas agar bisnis bisa lebih sigap dengan pertumbuhan bisnis berkelanjutan.
Memanfaatkan platform manajemen data cloud-agnostic dari Cloudera, perusahaan telekomunikasi tersebut dapat mengelola siklus data end-to-end, dan menerapkan teknologi analitik, pembelajaran mesin, dan kecerdasan buatan untuk mendapatkan insight menyeluruh dari pelanggan, sehingga dapat mengurangi churn, meningkatkan kinerja jaringan dan memacu inovasi.
Dari data Kearney, Indonesia diprediksi akan meraih pangsa terbesar dari potensi layanan 5G di ASEAN, di mana akan menambah masing-masing hingga 9 persen dan 22 persen dari pendapatan konsumen dan perusahaan pada tahun 2025.
Tentunya, kehadiran 5G dan pelanggan baru mengharuskan perusahaan-perusahaan telekomunikasi untuk mengumpulkan data dari sumber-sumber baru, menganalisanya, dan menggunakan insight yang didapat untuk mengoptimalkan operasional mereka dan menghadirkan layanan-layanan yang inovatif.
Menurut Country Manager Cloudera Indonesia, Fanly Tanto, Indonesia diharapkan dapat meraih pangsa terbesar dari potensi layanan 5G di ASEAN, dan pihaknya memperkirakan bahwa penyedia telekomunikasi terkemuka yang telah menawarkan layanan 5G akan segera memperluas jaringan 5G mereka ke lebih banyak wilayah dengan konsumen yang lebih luas di seluruh negeri.
"Perusahaan-perusahaan telekomunikasi merupakan salah satu agregator data terbesar, dan hal ini akan terus berlanjut mengingat aplikasi-aplikasi 5G akan memicu arus masuknya data. Namun, mereka terus ditantang proses yang rumit dari pengelolaan dan monetisasi data tersebut secara efektif. Dengan edge-to-AI enterprise data cloud Cloudera, kami melihat perusahaan-perusahaan telekomunikasi memanfaatkan real time insight untuk mengakselerasi pengambilan keputusan yang meningkatkan pendapatan, dan menggali keunggulan-keunggulan baru yang kompetitif," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Indonesian Information and Communication Technology (ICT) Institute Heru Sutadi mengatakan, tahun ini Indonesia memasuki babak baru pengadopsian teknologi seluler dengan hadirnya 5G. “5G memberikan banyak keuntungan untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan akses internet berkecepatan tinggi yang telah menemukan momentumnya sejak pandemi tahun lalu. Adopsi 5G oleh operator telekomunikasi akan membuat operator semakin kuat posisinya sebagai data agregator yang tentunya akan mendukung era data driven,"
Cloudera juga mengumumkan keanggotaannya di TM Forum, asosiasi global yang mendorong kolaborasi dan transformasi digital di industri jaringan dan komunikasi.
Dalam perjalanannya, Cloudera akan mencurahkan keahlian di bidang infrastruktur data untuk memungkinkan terjadinya otomatisasi dan digitalisasi bagi perusahaan-perusahaan level enterprise. Upaya-upaya ini pada akhirnya akan menginformasikan dan mendorong standar industri di sejumlah area seperti IoT dan Smart Cities.
Dikatakan Vice President, AI & Customer Experience di TM Forum, Aaron Boasman-Patel, keanggotaan Cloudera di TM Forum menunjukkan komitmen untuk memperkuat industri melalui data dan analitik.
Saat ini, solusi Cloudera dipakai oleh 10 perusahaan telekomunikasi top dunia. Dan 2 perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia, Telkomsel dan XL Axiata juga menggunakan solusi Cloudera untuk meraih tujuan bisnis dan mendorong pencapaian nilai di kalangan industri telekomunikasi.
Telkomsel yang melayani lebih dari 164 juta pelanggan, pertama kali mengimplementasikan platform data Cloudera pada tahun 2015 untuk menyimpan dan mengamankan data dengan biaya efektif. Telkomsel sekarang memiliki satu Single Source of Truth. Platform data Cloudera memungkinkan perusahaan telekomunikasi menggunakan analitik dan pembelajaran mesin untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik terkait sentimen dan preferensi pelanggan, yang membantu perusahaan menawarkan layanan yang terkostumisasi pada aplikasi mobile.
Menurut VP Business Intelligence and Analytics Telkomsel, Tina Lusiana, kunci untuk mencapai pertumbuhan yang terus-menerus pada lanskap persaingan saat ini terletak pada kemampuan Telkomsel untuk memperluas dan memperdalam hubungan pelanggan.
Sementara itu, XL Axiata yang memiliki pelanggan mendekati 57 juta, terus menawarkan layanan data, suara, SMS, dan layanan digital lainnya untuk pelanggan ritel dan bisnis di seluruh Indonesia. Untuk mendorong budaya mengandalkan data, XL mengandalkan qbo Insights - sebuah tool percakapan self service berbasis AI dari Unscrambl (mitra Cloudera) yang diperkuat platform data Cloudera. Lewat solusi ini, pengguna dapat menanyakan pertanyaan-pertanyaan terkait tool bisnis (seperti pendapatan, jumlah pelanggan, penggunaan dan konsumsi) dalam bahasa Inggris dan mendapatkan insight yang dibutuhkan dalam lima sampai 60 detik, Mereka juga dapat melakukan analisis faktor dalam hitungan detik berkat algoritma berbasis pembelajaran mesin dan teknologi AI. Selain menjamin bahwa insight yang disediakan tool tersebut akurat mengingat platform data Cloudera mengkonsolidasikan data di keseluruhan organisasi untuk menyediakan satu SSOT.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi
Tag Terkait: