Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pilih Bahan Viscose-Mu di Buyer Seller Meet, 30 September-1 Oktober

        Pilih Bahan Viscose-Mu di Buyer Seller Meet, 30 September-1 Oktober Kredit Foto: Asia Pacific Rayon (APR)
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Saat ini, kesadaran masyarakat untuk beralih menggunakan pakaian yang lebih ramah lingkungan makin tinggi. Tren ini diikuti oleh antusiasme brand yang berlomba-lomba menyediakan koleksi fashion yang berkelanjutan atau sustainable fashion.

        Namun, tak sedikit brand yang menemui kesulitan dalam memilih bahan baku yang tepat untuk mengkreasikan konsep ini. Tak hanya itu, akses sourcing yang terbatas juga jadi masalah, khususnya bagi para brand yang baru merintis usahanya.

        Baca Juga: Kata Pengusaha Soal Model Bisnis Sirkularitas untuk Industri Tekstil & Fashion yang Berkelanjutan

        Buyer Seller Meet yang akan berlangsung pada 30 September & 1 Oktober di Tanoto Foundation Gallery dapat menjadi salah satu solusi bagi para penggiat fashion untuk mendapatkan material berkelanjutan dengan akses yang mudah.

        Pameran yang diinisiasi produsen serat rayon berkelanjutan, Asia Pacific Rayon (APR) ini akan mempertemukan pabrik kain viscose-rayon di Indonesia dengan para desainer atau pemilik brand sehingga persoalan pemilihan bahan baku dan sourcing dapat diatasi.

        Pembeli dapat langsung berkonsultasi hingga bertransaksi dengan berbagai tawaran harga yang menarik selama kegiatan ini berlangsung. Adapun enam partner yang menawarkan secara langsung berbagai pilihan kain viscose-rayon adalah Duniatex, Ocean Asia, Idola Selaras Abadi, Indo Pacific, Melina, dan Wiska.

        Yang menarik, seluruh kain yang ditawarkan pabrik kain dalam pameran kali ini berbahan baku serat viscose-rayon yang diproduksi oleh APR. Berlokasi di Pangkalan Kerinci, APR mampu memproduksi serat viscose-rayon hingga 240.000 ton per tahun yang dipasarkan tak hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga pasar internasional.

        "Sebagai produsen serat rayon di sektor hulu, kami berharap kegiatan Buyer Seller Meet dapat membantu mengoneksikan pabrik dan brand untuk mengatasi persoalan sourcing dan pemilihan bahan baku yang masih sering menjadi hambatan bagi pelaku fashion dalam mengembangkan usahanya," kata Sheila Rachmat, Head of Marketing Communication Asia Pacific Rayon, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (1/10/2021).

        Jika tak ingin melewatkan kesempatan ini, dapat segera mengunjungi Tanoto Foundation Impact Gallery yang berada di lantai 2 Gedung Tanoto Foundation, Jalan Teluk Betung 33, Jakarta Pusat. Adapun pameran ini berlangsung dengan protokol kesehatan yang ketat.

        Sebagai informasi, viscose-rayon APR merupakan salah satu material yang kerap digunakan untuk mengkreasikan fashion yang berkelanjutan atau sustainable fashion. Pasalnya, viscose-rayon berasal dari bahan baku yang dapat diperbaharui, bersifat biodegradable (mudah terurai), dan dikelola secara lestari yang dibuktikan lewat sertifikasi pengelolaan hutan lestari internasional PEFC.

        Tak hanya itu, APR juga sangat peduli dengan unsur keterlacakan dalam memastikan produk yang dihasilkan melewati proses yang dapat dipertanggungjawabkan. APR menawarkan teknologi Follow our Fibre yang dapat diakses oleh konsumen untuk memastikan bahwa serat viscose-rayon yang dipakai terlacak berasal dari sumber yang dikelola lestari dan berkelanjutan.

        Dalam membantu fashion brand untuk memperbesar bisnisnya, APR menginisiasi Jakarta Fashion Hub sejak tahun lalu. Ruang kolaborasi ini diharapkan dapat memfasilitasi penggiat fashion untuk mengkreasikan karyanya dan mengoneksikan sektor hulu dan hilir untuk berkolaborasi dalam mendukung kemajuan industri tekstil dan fashion nasional.

        Dalam waktu yang bersamaan, JFH yang berada di lokasi yang sama dengan pameran Buyer Seller Meet tengah menggelar pameran kolaborasi dengan Imaji Studio dalam memamerkan koleksi sustainable and ethical fashion dengan tema "Ruang Hidup" yang terinspirasi dari keanekaragamanhayati di hutan Restorasi Ekosistem Riau. Pameran ini berlangsung selama 30 September hingga 31 Oktober mendatang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: