Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Taliban Makin Kuat di Afghanistan, Pentagon Sebut Efeknya Merusak

        Taliban Makin Kuat di Afghanistan, Pentagon Sebut Efeknya Merusak Kredit Foto: AP Photo/Bernat Armangue
        Warta Ekonomi, Washington -

        Para pejabat utama pertahanan Amerika Serikat mengatakan bahwa berkuasanya kembali Taliban di Afghanistan dapat ditelusuri pada kesepakatan yang dibuat kelompok itu dengan pemerintahan Presiden Donald Trump tahun lalu.

        Perjanjian Doha ditandatangani kedua pihak pada Februari 2020 di Qatar. Dokumen itu menetapkan tenggat AS untuk menarik pulang pasukannya.

        Baca Juga: Taliban Masih Kejar-kejar Jurnalis di Afghanistan, Rawan Dieksekusi Mati

        Kepala Komando Pusat Militer AS, Jenderal Frank McKenzie, berkata bahwa kesepakatan itu memiliki "efek yang sangat merusak" pada pemerintah dan militer Afghanistan.

        Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, setuju dengan penilaian itu. Dia menyebut Perjanjian Doha membuat Taliban menjadi lebih kuat.

        Selain menetapkan tanggal penarikan pasukan Amerika, perjanjian Doha mencakup kewajiban luas pada Taliban untuk mengambil langkah-langkah untuk mencegah kelompok seperti al-Qaeda mengancam keamanan AS dan sekutunya.

        Setelah resmi menjabat Presiden AS awal tahun ini, Joe Biden melanjutkan rencana penarikan pasukan dari Afghanistan. Namun dia mematok tenggat 31 Agustus, bukan akhir Mei.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: