Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dianggap Efektif, Banyak Negara Borong Obat Ini untuk Penanganan Covid-19, Indonesia?

        Dianggap Efektif, Banyak Negara Borong Obat Ini untuk Penanganan Covid-19, Indonesia? Kredit Foto: Pexels/Anna Shvets
        Warta Ekonomi, Sydney -

        Molnupiravir yang digadang-gadang sebagai obat antivirus Covid-19 pertama di dunia terbukti populer, meski belum mendapatkan izin penggunaan darurat alias Emergency Use of Action dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

        Obat Covid-19 buatan Merck tersebut bahkan sudah dipesan oleh Australia. Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan negaranya sudah memesan 300.000 dosis pil, di tengah rencana Australia hidup berdampingan dengan Covid-19/

        Baca Juga: Studi: Efektivitas Vaksin Covid-19 Pfizer Menurun Setelah 6 Bulan

        Australia berupaya meningkatkan pasokan vaksin untuk memerangi COVID-19 dan membuka kembali perbatasannya pada November.

        Jika mendapat persetujuan penggunaan, Molnupiravir menjadi obat oral anti virus pertama untuk COVID-19. Menurut para ahli, Molnupiravir dapat mengurangi risiko gejala barat dan kematian pada pasien COVID-19.

        Merck, pekan lalu, berencana untuk mengupayakan persetujuan penggunaan darurat di Amerika Serikat untuk pil anti virus buatannya. Merck juga membuat pengajuan izin penggunaan pil itu di seluruh dunia, termasuk Australia.

        Baca Juga: Dahsyat! 3 Makanan Ini Mengandung Zinc yang Bagus untuk Kesehatan Reproduksi Pria

        "Pengobatan ini menunjukkan bahwa kita akan dapat hidup berdampingan dengan virus (corona)," kata Morrison.

        Pekan lalu, Morrison mengatakan larangan warga Australia untuk bepergian ke luar negeri akan dicabut mulai November. Kebijakan itu berlaku bagi warga Australia yang tinggal di negara-negara bagian dengan tingkat vaksinasi yang tinggi.

        Morrison mengatakan Australia akan menerima pengunjung internasional pada 2022 karena pelonggaran terbaru pembatasan di perbatasan hanya berlaku untuk warga negara dan penduduk tetap Australia.

        Baca Juga: Perlu Waspada, Kekurangan Vitamin D Bisa Menimbulkan Gejala Mirip Covid-19

        Australia mengejar pembukaan kembali yang lebih cepat dengan tingkat vaksinasi yang lebih tinggi.

        Pemerintah mengunci Sydney, Melbourne, dan Canberra selama berminggu-minggu untuk memerangi varian Delta yang lebih menular.

        Tingkat vaksinasi dosis pertama pada populasi orang dewasa diperkirakan akan mencapai 80 persen pada Selasa.

        Sydney, kota terbesar di negara itu, siap untuk keluar dari penguncian (lockdown) pada 11 Oktober. [ANTARA]

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: