Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sebelum Akhir Tahun, Joe Biden Pastikan Termui Xi Jinping dalam Suasana Resmi

        Sebelum Akhir Tahun, Joe Biden Pastikan Termui Xi Jinping dalam Suasana Resmi Kredit Foto: Reuters/Leah Millis
        Warta Ekonomi, Washington -

        Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan Washington dan Beijing sepakat menggelar pertemuan virtual tingkat presiden sebelum akhir tahun. Kesepakatan ini diambil dalam pertemuan tingkat tinggi yang digelar untuk memperbaiki komunikasi antar dua negara adidaya itu.

        Penasihat Keamanan Gedung Putih Jake Sullivan dan Penasihat Keamanan Nasional China Yang Jiechi menggelar pertemuan tertutup di hotel bandara di Kota Zurich, Swiss. Pertemuan ini menjadi pertemuan tatap muka pertama sejak pertemuan yang menegangkan di Alaska bulan Maret lalu.

        Baca Juga: PM Baru Jepang Gandeng Biden buat Lawan Dominasi China dan Korea Utara

        Pertemuan ini juga digelar setelah Presiden AS Joe Biden melakukan sambungan telepon dengan Presiden China Xi Jinping awal September.

        Gedung Putih mengatakan dalam di Swiss, Sullivan mengangkat isu-isu kontroversial. Seperti tindakan China di Laut China Selatan serta sikap dan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan Beijing di Xinjiang, Hong Kong dan Taiwan.

        Namun di akhir pertemuan Beijing dan Washington mengatakan pertemuan yang berlangsung enam jam ini konstruktif dan jujur. Pihak AS mengatakan suasana pertemuan sangat berbeda dibandingkan pertemuan Alaska.

        "Dari pembicaraan kami hari ini kami  secara prinsipil  sepakat untuk menggelar (pertemuan) bilateral daring sebelum akhir tahun," kata seorang pejabat pemerintah AS, Kamis (7/10).

        Wartawan bertanya pada juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengenai rincian mengenai pertemuan yang akan datang.

        "Kami masih mengerjakan seperti apa bentuknya, kapan dan tentu kami belum memiliki detail akhirnya," jawab Psaki.

        Pada awal September lalu Biden menelepon Xi. Kedua ya membahas kebutuhan untuk memastikan persaingan mereka tidak berubah menjadi konflik.

        Pada Selasa (5/10) lalu Biden mengatakan ia telah berbicara dengan Xi mengenai Taiwan. Presiden AS itu mengatakan mereka sepakat untuk mematuhi 'perjanjian Taiwan'.  Sambungan telepon itu dilakukan saat hubungan Cina dan Taiwan kian memanas.

        Pulau yang dikelola demokratis itu melaporkan 148 pesawat tempur angkatan udara Cina terbang di selatan dan barat zona pertahanan udara mereka selama empat hari berturut-turut dimulai Jumat (1/10) pekan lalu. Di hari yang sama ketika Cina merayakan Hari Nasional.

        Kementerian Luar Negeri Taiwan telah meminta klarifikasi pada AS mengenai komentar Biden. Rabu (6/10) kemarin kementerian mengatakan AS menegaskan pendekatan mereka pada Taiwan tidak berubah dan komitmen pada pulau yang diklaim itu 'sekeras batu'. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: