Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menhan Malaysia Tekan ASEAN Lebih Berani Melangkah Soal AUKUS, Apa Kabar Negara Lain?

        Menhan Malaysia Tekan ASEAN Lebih Berani Melangkah Soal AUKUS, Apa Kabar Negara Lain? Kredit Foto: Unsplash/Mkjr
        Warta Ekonomi, Kuala Lumpur -

        Malaysia mengharapkan konsensus yang jelas di antara negara-negara Asia Tenggara tentang kemitraan keamanan Indo-Pasifik baru antara Australia, Amerika Serikat dan Inggris, kata menteri pertahanannya, Selasa (12/10/2021).

        Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan kepada parlemen pada Selasa (12/10/2021) bahwa pertemuan dengan rekan-rekannya dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang dijadwalkan bulan depan akan memberikan kesempatan bagi blok tersebut untuk menyepakati tanggapan bersama terhadap AUKUS.

        Baca Juga: Memahami Diam Membatunya ASEAN di Balik Kesepakatan Panas AUKUS

        “Permainan akhir kami seperti biasa adalah memastikan stabilitas kawasan, terlepas dari keseimbangan kekuatan (antara) AS atau China,” katanya, dilansir Reuters, Rabu (13/10/2021).

        “Pemahaman di ASEAN akan membantu kita dalam menghadapi dua kekuatan besar ini,” jelas Hishammuddin.

        Aliansi yang dikenal sebagai AUKUS, yang diumumkan bulan lalu, akan melihat Australia memperoleh teknologi untuk menyebarkan kapal selam bertenaga nuklir sebagai bagian dari perjanjian yang dimaksudkan untuk menanggapi pertumbuhan kekuatan China, terutama di Laut China Selatan yang penting secara strategis.

        Rencana tersebut telah membagi negara-negara di Asia Tenggara, dengan Indonesia dan Malaysia memperingatkan bahwa hal itu dapat menyebabkan perlombaan senjata di antara negara adidaya saingan di kawasan itu, sementara Filipina, sekutu pertahanan AS, telah mendukung pakta tersebut.

        AUKUS sebagian besar dilihat sebagai tanggapan oleh sekutu Barat untuk mencegah hegemoni Cina di Asia Tenggara, khususnya di Laut China Selatan, saluran untuk sepertiga perdagangan kapal di mana Beijing mengklaim kedaulatan historis.

        Kementerian luar negeri Malaysia pekan lalu memanggil duta besar China untuk Kuala Lumpur untuk memprotes keberadaan kapal-kapal Beijing di perairannya. Baca selengkapnya

        China mengatakan rencana AUKUS berisiko sangat merusak perdamaian dan stabilitas regional.

        Amerika Serikat, bagaimanapun, mengatakan aliansi itu tidak menimbulkan ancaman bagi keamanan Indo-Pasifik dan tidak ditujukan untuk satu negara.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: