Realisasi Klaim Pembiayaan Covid-19 BPJS Kesehatan Capai Rp51,1 Triliun per September 2021
Per September 2021, BPJS Kesehatan telah menyelesaikan verifikasi 907 ribu klaim pembiayaan Covid-19 dengan total nilai Rp51,1 triliun. Angka ini meningkat dibanding tahun sebelumnya yakni sebanyak 683 ribu klaim pembiayaan dengan nilai Rp40,3 triliun.
“Jadi, [nilainya] itu besar sekali,” kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti dalam webinar Government & Basic-essential Sectors: Synergize for Post-pandemic Economic Recovery yang diselenggarakan Warta Ekonomi, Jumat (15/10/2021).
Baca Juga: Kondisi Pandemi, BPJS Kesehatan Dorong Penerapan Digitalisasi Pelayanan di Faskes
Sementara itu, jumlah peserta BPJS Kesehatan hingga sejauh ini telah mencapai 226,30 juta jiwa. Angka tersebut telah mencakup 83,40% dari total populasi di Indonesia.
Kemudian, jumlah fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) yang bekerja sama dengan program BPJS Kesehatan telah mencapai 22.965 unit per September 2021. Adapun total fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut (FKRTL) sebanyak 2.657 unit.
“Pemanfaatan FKTP pada masa pandemi sempat menurun, namun sekarang ini sudah meningkat lagi. Kalau kita lihat di rumah sakit awalnya orang memang takut ke RS, kecuali Covid-19 atau sangat-sangat perlu ke RS. Tapi kami perkirakan kalau ada rebound di 2022 sudah lebih dari 100% seperti sebelum Covid-19,” ujar Ali.
Dalam rangka menyesuaikan kondisi pandemi, BPJS Kesehatan mengembangkan sejumlah kebijakan pelayanan kesehatan dengan memanfaatkan teknologi. Misalnya, BPJS Kesehatan menyediakan sejumlah kanal layanan administrasi peserta tanpa tatap muka, seperti aplikasi mobile JKN, Care Center 165, pelayanan administrasi WhatsApp Pandawa, dan chat assistant JKN Chika yang tersedia di Facebook Messenger, Instagram, dan Telegram.
Pelayanan kesehatan primer juga mulai bergeser ke pemanfaatan teknologi. Sebanyak 18.022 FKTP atau 79,2% dari total FKTP telah menerapkan sistem antrian daring yang terkoneksi aplikasi Mobile JKN. Sementara di FKRTL, sistem ini telah diimplementasikan oleh 2.123 RS (95%) dan sebanyak 877 RS telah terintegrasi dengan Mobile JKN.
Fitur lain yang juga tersedia di Mobile JKN adalah layanan telekonsultasi. Menurut Ali, layanan ini telah dimanfaatkan oleh 9.656 dokter di FKTP.
Ali berharap seluruh pemangku kepentingan dapat mendukung dan berperan aktif dalam memastikan jaminan kesehatan, kemudahan akses, hingga keberlangsungan program JKN bagi masyarakat. “Jangan sampai defisit lagi dan terancam,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq