Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ferdinand Hutahaean Sentil Fadli Zon, Gerindra Ikut Terseret

        Ferdinand Hutahaean Sentil Fadli Zon, Gerindra Ikut Terseret Kredit Foto: Twitter/Fadli Zon
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Eks Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean meminta agar Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk melakukan evaluasi kerja kepada Fadli Zon sebagai Anggota DPR RI.

        Menurutnya, sikap Fadli Zon ini membahayakan masa depan bangsa dari ancaman serangan teroris.

        Bahkan, dia mempertanyakan apa alasan partai tersebut membiarkan Fadli Zon terus berada di posisinya saat ini.

        Baca Juga: Soroti Gaya Politik Amien Rais, Ferdinand Beri Komentar Menohok

        "Saya heran mengapa Gerindra seperti membiarkan begitu saja kadernya memberikan pernyataan menyesatkan, apakah itu sikap Partai Gerindra?" jelas Ferdinand Hutahaean kepada GenPI.co, Minggu (17/10).

        Sebelumnya, Fadli Zon memberikan pernyataan bahwa terorisme tidak benar-benar ada alias dibuat-buat.

        Ferdinand menilai, bahwa pernyataan tersebut bisa mendiskreditkan Pemerintah dan Pihak Kepolisian, seolah merekayasa tentang keberadaan terorisme.

        "Jangan sampai publik disesatkan oleh informasi tidak benar, menyesatkan dan menggiring opini bahwa terorisme tidak ada dan hanya dibuat-buat," ungkapnya.

        Bahkan, diseluruh belahan dunia teroris yang melakukan aksinya itu nyata dan bukan sesuatu yang dibuat-buat atau direkayasa.

        "Aksinya (teroris) nyata, korbannya nyata, baik itu korban meninggal maupun korban cacat seumur hidup. Semua nyata dan bukan rekayasa," jelasnya.

        Baca Juga: Ngaku Tak Percaya Ada Teroris, Cs Denny Ngomelin Fadli Zon: Matamu Picek, Gak Tahu Bom Thamrin?

        Pria yang pernah memimpin Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) menegaskan, Fadli Zon seakan mendukung tindakan sadis terorisme dan mendukung para pelaku teroris sehingga meminta Densus 88 dibubarkan.

        "Apakah pengahapusan Densus 88 itu sikap resmi Gerindra sehingga Partai Gerindra membiarkan dan mendiamkan begitu saja?" tutupnya.

        Pria berdarah Batak itu menjelaskan, terorisme dan teroris itu nyata adanya di Indonesia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: