Menakjubkan, Pedang 900 Tahun dari Ksatria Perang Salib Ditemukan Penyelam di Laut Tengah
Pihak Otoritas Kepurbakalaan Israel pada Selasa (19/10/2021) menyatakan, seorang penyelam telah menemukan pedang besar di Laut Tengah yang oleh pakar ditaksir berusia 900 tahun, dan berasal dari masa Perang Salib.
Menyadur laman VOA, Kamis (21/10/2021), Direktur dari Divisi Arkeologi Kelautan pada Otoritas tersebut, Kobi Sharvit, mengatakan penyelam itu berenang sekitar 150 meter dari lepas pantai dekat pelabuhan Haifa beberapa hari yang lalu ketika dia melihat sebuah pedang di dasar laut, yang berada sekita empat sampai lima meter dari permukaan.
Baca Juga: Bikin Terenyuh, Orang Yahudi Terakhir Afghanistan Pergi Setelah Taliban Berkuasa
Sharvit mengatakan, penyelam tersebut mengambil pedang itu dan segera membawanya ke otoritas kepurbakalaan.
Sharvit mengatakan, pedang yang sudah diliputi organisme laut ketika ditemukan itu adalah yang paling lengkap dan berada dalam kondisi paling utuh yang pernah dilihatnya. Ia menggambarkan pedang itu besar, berat, dan terbuat dari besi.
Ditambahkannya, pedang sepanjang satu meter itu memiliki gagang yang unik dan terlihat jelas setelah arus di dasar laut berhasil memindahkan pasir yang menyembunyikannya.
Kata Sharvit, karena pedang itu ditemukan di sebuah teluk kecil, tidak jauh dari kastil Tentara Salib Atlit di pesisir utara Israel, pedang itu diasumsikan milik seorang tentara dari era Perang Salib.
Crusades atau Perang Salib merupakan serangkaian ekspedisi militer Eropa abad pertengahan yang dipimpin umat Kristen untuk merebut kembali Tanah Suci dari kaum Muslim pada abad ke-11, 12, dan 13.
Sharvit mengatakan, dari sudut pandang sejarah, gagang pedang itu merupakan bagian paling penting dari senjata itu, karena pada bagian itulah dekorasi dan, mungkin, nama atau inisial sering ditemukan dan akan membantu identifikasi selanjutnya.
Katanya, setelah dibersihkan, diteliti, dan dilestarikan, otoritas kepurbakalaan akan memamerkan pedang itu kepada publik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto