Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pria Wajib Baca! Konsumsi Minyak Ikan Selain Sehat Juga Bisa Bikin Kesuburan Makin Mantap

        Pria Wajib Baca! Konsumsi Minyak Ikan Selain Sehat Juga Bisa Bikin Kesuburan Makin Mantap Kredit Foto: Unsplash/Nigel Msipa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Untuk meningkatkan kesuburan pria tak cukup dengan olahraga dan istirahat cukup. Lebih dari itu bisa ditunjang dengan asupan suplemen kesuburan, salah satunya minyak ikan.

        Dilansir dari New York Times, berdasarkan analisis tim peneliti dari JAMA Network Open, kesuburan pria bisa diperoleh dari konsumsi minyak ikan.

        Sebelumnya, para peneliti mempelajari 1.679 pria Denmark yang melakukan pemeriksaan fisik untuk wajib militer. Usia rata-rata mereka 19 tahun.

        Baca Juga: Ini Alternatif Sarapan Terbaik untuk Penderita Diabetes, Sehat Tetap Enak!!!

        Sebanyak 98 orang dari mereka melaporkan mengonsumsi suplemen minyak ikan selama tiga bulan sebelumnya.

        Peneliti menemukan, pria yang mengonsumsi suplemen minyak ikan selama setidaknya 60 hari memiliki jumlah cairan yang lebih tinggi, proporsi sel normal yang lebih besar, volume semen rata-rata lebih tinggi dan ukuran testis rata-rata yang lebih besar, ketimbang mereka yang tidak meminumnya.

        “Mereka juga memiliki kadar hormon folikel yang lebih rendah dan kadar hormon luteinisasi yang lebih rendah. Kedua hal ini indikator fungsi testis yang lebih baik,” demikian ditulis tim peneliti.

        Lebih lanjut, peneliti tidak menemukan efek serupa di antara pria yang mengonsumsi suplemen selain minyak ikan, seperti vitamin C, vitamin D atau multivitamin.

        Baca Juga: Penting untuk Cegah Diabetes, Ternyata Oh Ternyata… Ini Jumlah Asupan Gula yang Aman Bagi Tubuh

        "Kami menemukan pria muda yang sehat yang mengonsumsi suplemen memiliki jumlah sel yang lebih baik. Aku akan menyarankan pria untuk meminum suplemen jika mereka tidak memiliki diet yang kaya ikan,"  imbuh penulis utama, Tina Kold Jensen dari Copenhagen University Hospital.(*)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: