Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Waspada Masalah Jantung Setelah Pulih COVID-19

        Waspada Masalah Jantung Setelah Pulih COVID-19 Kredit Foto: Pexels/freestocks.org
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Masalah kesehatan rentan terjadi pada seseorang yang baru sembuh dari COVID-19. Mulai dari gejala ringan seperti pusing dan sesak napas hingga gangguan pernapasan sampai pada jantung.

        Ahli Jantung Wendy Post, M.D. mengatakan virus SARS-CoV-2 dapat merusak otot jantung dan mempengaruhi fungsi jantung. Pasalnya, sel-sel di jantung memiliki reseptor angiotensin converting enzyme-2 (ACE-2), tempat virus corona menempel sebelum memasuki sel.

        Baca Juga: Bunda Harap Disimak, Tips Menjaga Nutrisi Bayi dan Batita di Masa Pandemi

        Ia menjelaskan, kerusakan jantung juga bisa disebabkan oleh tingginya tingkat peradangan yang beredar di dalam tubuh. Saat sistem kekebalan tubuh melawan virus, proses peradangan dapat merusak beberapa jaringan sehat, termasuk jantung.

        “Infeksi virus corona juga mempengaruhi permukaan bagian dalam vena dan arteri, yang dapat menyebabkan peradangan pembuluh darah, kerusakan pada pembuluh darah yang sangat kecil, dan pembekuan darah, yang semuanya dapat mengganggu aliran darah ke jantung atau bagian tubuh lainnya. Dan COVID-19 yang parah adalah penyakit yang mempengaruhi sel endotel, yang membentuk lapisan pembuluh darah,” jelas Post.

        Oleh sebab itu, menurut Post, jika Anda mengalami detak jantung yang cepat atau jantung berdebar, segera hubungi dokter untuk mencari tahu penyebab pastinya. Alasannya, peningkatan detak jantung dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk dehidrasi sehingga pastikan cairan yang dikonsumsi cukup.

        Post mengungkapkan ada banyak gejala yang dilaporkan pada orang yang baru sembuh dari COVID-19 seperti kelelahan parah. Kondisi ini biasa terjadi setelah seseorang terinfeksi virus Corona.

        “Sama seperti penyakit serius, banyak orang mengalami sesak napas, nyeri dada atau jantung berdebar. Salah satu dari masalah ini bisa berhubungan dengan jantung, tetapi bisa juga karena faktor lain, termasuk setelah sakit parah, tidak aktif dalam waktu lama, dan menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk pemulihan di tempat tidur,” ungkapnya.

        Orang yang baru pulih dari terinfeksi virus Corona juga rentan mengalami masalah postural orthostatic tachycardia syndrome, dimana meski tidak secara langsung merupakan masalah jantung, tetapi masalah neurologis yang mempengaruhi bagian sistem saraf yang mengatur detak jantung dan aliran darah.

        “Sindrom ini dapat menyebabkan detak jantung yang cepat ketika Anda berdiri, yang dapat menyebabkan kabut otak, kelelahan, palpitasi, pusing, dan gejala lainnya.

        Terkait dengan kemungkinan terjadinya serangan jantung pada mereka yang baru sembuh dari COVID-19, Post berujar bahwa serangan jantung memiliki beberapa bentuk yang berbeda. Seperti misalnya, serangan jantung tipe 1, yang disebabkan oleh gumpalan darah yang menghalangi salah satu arteri jantung, jarang terjadi selama atau setelah infeksi COVID-19.

        Sedangkan serangan jantung tipe 2 lebih sering terjadi pada COVID-19. Serangan jantung ini dapat disebabkan oleh peningkatan stres pada jantung, seperti detak jantung yang cepat, kadar oksigen darah yang rendah atau anemia, karena otot jantung tidak mendapatkan cukup oksigen yang dikirim dalam darah untuk melakukan pekerjaan ekstra ini.

        “Kami telah melihat ini pada orang dengan penyakit Coronavirus akut, tetapi kurang umum pada mereka yang selamat dari penyakit.” ujarnya.

        Ada sejumlah kondisi yang harus diwaspadai terkait permasalahan pada jantung, diantaranya:

        Pembacaan saturasi oksigen di bawah 92%

        Bibir atau wajah kebiruan

        Serangan tiba-tiba

        Keadaan memburuk saat berbaring

        Keadaan memburuk saat pengerahan tenaga

        Kelelahan atau pembengkakan pergelangan kaki

        Sakit dada

        Apabila mengalami kondisi ini segera hubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: