Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        FPI Ingin Bangun NKRI Bersyariah, Gus Yaqut Sewot Bukan Main

        FPI Ingin Bangun NKRI Bersyariah, Gus Yaqut Sewot Bukan Main Kredit Foto: Antara/Feny Selly
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mimpi FPI untuk bangun NKRI bersyariah direspons Menag Yaqut Cholil Qoumas. Pria yang kerap disapa Gus Yaqut itu terlihat sewot.

        Ormas FPI sudah dibubarkan pemerintah pada 30 Desember 2020.

        Pembubaran itu melarang FPI berkegiatan dan menggunakan simbol serta atribut organisasi.

        Baca Juga: Kasus Habib Rizieq dan Munarman Disorot, DPR RI Didesak Bergerak

        Ini yang membuat Menteri Agama heran. Semuanya langsung disampaikan Gus Yaqut di acara podcast Deddy Corbuzier yang tayang 2 November 2021.

        Gus Yaqut menyebutkan itu ketika berbicara soal adanya pihak yang memiliki ide mengubah dasar negara Indonesia.

        "Misalnya kalau FPI, di AD/ART mereka jelas ingin mendirikan NKRI Bersyariah. Ini kan jelas berbeda dengan NKRI yang menjadi konsensus," kata Gus Yaqut.

        Bagi dia, NKRI yang menjadi konsensus adalah NKRI yang seperti sekarang ini.

        "NKRI yang tidak harus ada embel-embel syariah," tambah Gus Yaqut.

        Deddy Corbuzier juga merespons. Dia balik bertanya ke Gus Yaqut.

        "Kalau mereka bilang untuk menyempurnakan?" ucap Deddy Corbuzier.

        Jawaban Gus Yaqut tetap tegas. Dia tetap menilai mimpi FPI tak relevan dengan NKRI.

        "Menyempurnakan apa? Apa sekarang yang perlu disempurnakan dari republik yang luar biasa ini?" kata Gus Yaqut.

        Jika yang dimaksud adalah menyempurnakan Islam, maka, kata Gus Yaqut, negara saat ini sudah amat memfasilitasi kepentingan umat Islam.

        "Islam, katakan begitu ya. Haji diurus sama negara. Kurang Islam apa? Apa yang nggak diurus negara amaliah Islam?" ucap Gus Yaqut.

        Bagi Menag, indikatornya sudah sangat jelas. Haji diurus negara. Umrah diurus negara. Masjid pun diurus negara.

        "Kurang Islam apa Indonesia ini? Kenapa harus ada kata syariah?' ucapnya.

        Baca Juga: Rektor Pendukung Anies Baswedan Ssumbar Reuni Akbar 212 Bakal Dihadiri 7 Juta Orang!

        Gus Yaqut kemudian menegaskan bahwa perintah Allah SWT kepada manusia bukan mendirikan negara Islam melainkan menciptakan masyarakat islami.

        "Memang Allah butuh negara? Allah nggak butuh negara. Allah sudah punya alam semesta. Tapi Allah memerintahkan ciptakan masyarakat yang islami," ujarnya.

        Masyarakat islami, kata Gus Yaqut, adalah masyarakat yang penuh kasih sayang, disiplin, tertib.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: