Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        China Omeli Amerika karena Kurang Transparan, Pantas Laut China Selatan Mendidih

        China Omeli Amerika karena Kurang Transparan, Pantas Laut China Selatan Mendidih Kredit Foto: US Submarine
        Warta Ekonomi, Beijing -

        China menuduh Amerika Serikat (AS) kurang transparan dan bertanggung jawab terkait kecelakaan di Laut China Selatan yang melibatkan kapal selam Angkatan Laut bulan lalu.

        Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan AS harus memberikan rincian lengkap tentang insiden tersebut.

        Baca Juga: Indonesia Didekati Baik-baik, Amerika Benar Cemas dengan Kehadiran China di Pasifik?

        "Kami sekali lagi mendesak AS untuk memberikan laporan rinci tentang kecelakaan itu," kata Wang, Selasa (2/11/2021).

        Dua pejabat Angkatan Laut AS yang berbicara dengan syarat anonim sehari sebelumnya mengatakan USS Connecticut bertenaga nuklir menabrak gunung laut atau gunung bawah laut.

        Angkatan Laut belum sepenuhnya menjelaskan bagaimana atau mengapa kapal selam itu menabrak gunung bawah laut atau untuk mengungkapkan tingkat kerusakan pada kapal selam kelas Seawolf.

        Wang menggambarkan laporan yang diberikan kurang transparan danĀ  menunjukan sedikit tanggung jawab oleh AS dalam menindaklanjuti insiden tersebut. Dia mengatakan AS sejauh ini gagal memberikan penjelasan yang rinci tentang apa yang dilakukan kapal selam nuklir Angkatan Laut di daerah itu.

        "Lokasi spesifik kecelakaan itu, apakah itu di zona ekonomi eksklusif negara lain atau bahkan teritorial perairan, apakah itu menyebabkan kebocoran nuklir atau merusak lingkungan laut," ujar Wang.

        Angkatan Laut mengatakan reaktor nuklir dan sistem propulsi kapal selam tidak rusak. Tabrakan itu menyebabkan sejumlah kecil cedera sedang dan ringan pada kru.

        Insiden itu terjadi pada 2 Oktober tetapi tidak dilaporkan oleh Angkatan Laut sampai lima hari kemudian. Kapal berlayar ke Guam untuk penilaian kerusakan dan masih berada di sana.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: