Pak Jokowi Nggak Sadar Kena Kutukan Periode Kedua, Ahli Hukum UGM Beberkan Hal Ini...
Ahli Hukum Tata Negara Zainal Arifin Mochtar blak-blakan mengomentari periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal tersebut diungkapkan akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM) itu dalam video yang tayang di kanal YouTube Refly Harun.
Baca Juga: Pertemuan Jokowi dan Pangeran MBZ Hasilkan Komitmen Bisnis dan Investasi, Capai 32,7 Miliar Dolar!
Seperti diketahui, bahwa belum setengah perjalanan Presiden Jokowi memimpin Indonesia di periode kedua, sudah banyak kritikan yang ditujukan padanya.
Pasalnya, mulai kebijakan hingga pernyataan yang kerap berubah-ubah dari Presiden menjadi penyebab utama Jokowi mendapatkan kritikan tajam.
Ironinya, Zainal Arifin mengungkapkan soal kutukan di periode kedua seorang presiden.
Menurut Zainal Arifin, sebagai contoh ialah dengan mengambil kasus dua periode di Amerika Serikat (AS).
"Di pemerintahan Amerika hampir semua presiden di second period mengalami kegagalan, hampir semua. 94-95 persen kalau saya tidak salah,” jelas Zainal Arifin dikutip GenPI.co, Kamis (4/11).
Zainal Arifin pun mengungkapkan, bahkan Barack Obama juga mengalami kutukan di periode keduanya saat memimpin AS.
Menurut Zainal Arifin, bahwa ada permasalahan yang biasanya terjadi dalam kepemimpinan presiden di periode keduanya.
"Biasanya ada kejadian khusus dan itu dianggap sebagai curse-nya terhadap second period itu," beber Zainal Arifin.
"Tapi yang kedua adalah terfragmentasinya dukungan politik dan itu sebenarnya terbahasakan dari berbagai baliho itu," imbuhnya.
Sebagai contoh, akhir-akhir ini marak muncul baliho yang memperlihatkan wajah Puan Maharani hingga Muhaimin Iskandar untuk kepentingan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Merespons hal itu, Zainal Arifin lantas menilai bahwa munculnya baliho merupakan hal wajar, apalagi di periode kedua ini, pemerintahan mulai terpecah.
Zainal Arifin menyebutkan ada dua langkah yang bisa diambil Jokowi dalam masa pemerintahannya ini.
"Ada dua kesempatan yang bisa dia lakukan, adalah (pertama) menikahi publik supaya menjaga stabilitas pemerintahannya atau (kedua) menikahi sistem pemerintahannya atau pemerintahan secara vertikal," ungkap Zainal Arifin.
"Harusnya yang dia kuatkan itu relasinya dengan pemerintahan daerah," lanjutnya.
Namun, Zainal Arifin membeber, Jokowi malah tidak melakukan dua langkah tersebut.
Oleh sebab itu, Zainal Arifin menilai, Jokowi sudah terlambat menyadari bahwa dirinya sudah terkena kutukan periode kedua.
"Jokowi kelihatannya terlambat menyadari ketika second period ini dia sudah masuk ruang, saya ingin mengatakan perangkap periode kedua, dan kutukan periode kedua sudah kena ke dia," imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: