Isu reshuffle kabinet mencuat menjelang Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memasuki masa pensiun. Menyoroti itu, Peneliti Utama Indonesia Political Opinion (IPO) Catur Nugroho menilai, posisi Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan di kabinet Presiden Joko Widodo terancam apabila isu reshuffle yang bergulir selama ini benar-benar dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Hadi Tjahjanto ini bisa menjadi figur alternatif untuk mengganti Luhut, baik sebagai Menko atau Ketua Penanganan Covid-19," kata Catur, Kamis (11/11/2021).
Baca Juga: KPK Ciut Usut Kasus Luhut, Pengamat: Berharap kepada Jokowi, Rasanya...
"Jika terjadi reshuffle kabinet, Hadi Tjahjanto sangat mungkin mendapatkan jabatan menteri atau yang setingkat," imbuhnya.
Catur menyebut, antara Jokowi dan Hadi Tjahjanto memang ada unsur kedekatan. Hadi kata dia menjadi orang kepercayaan presiden sejak lama. Oleh karena itu, kemungkinan dirinya ditarik masuk ke kabinet pemerintahan sangat terbuka lebar.
"Mengingat kesetiaan kepada Presiden Jokowi, sangat layak Hadi Tjahjanto menjadi pejabat publik," tuntasnya.
Sementara itu, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, dirinya sebagai legislator maupun sebagai bagian dari partai koalisi tidak akan ikut campur dengan keputusan Presiden apakah akan memasukkan Marsekal Hadi Tjahjanto ke dalam kabinet atau tidak. Menurut Dasco, Presiden lebih mengetahui keperluan kabinet.
"Kalau (Marsekal Hadi Tjahjanto) masuk di kabinet itu sepenuhnya kewenangan Presiden. DPR tidak akan ikut campur. Presiden tentunya lebih tau apakah memerlukan Pak Hadi atau kemudian mau menaruh di posisi mana itu kita serahkan pada hak Presiden," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum