Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga Minyak Mentah Indonesia Menguat Jadi US$81,80 per Barel

        Harga Minyak Mentah Indonesia Menguat Jadi US$81,80 per Barel Kredit Foto: Reuters/Christian Hartmann
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Terjadinya krisis pasokan gas dan melonjaknya harga batu bara turut mendongkrak rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) periode Oktober menjadi US$ 81,80 per barel atau naik US$ 9,60 per barel dari bulan sebelumnya yakni US$ 72,20 per barel.

        Penetapan ICP ini tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 217/2021 tanggal 8 November 2021. Sejalan dengan kenaikan rata-rata ICP, harga minyak ICP untuk SLC juga meningkat menjadi US$ 81,52 per barel dari bulan sebelumnya US$ 72,25 per barel.

        Tim Harga Minyak Indonesia menuturkan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada Oktober.

        Diantaranya krisis pasokan gas dan peningkatan harga batu bara berujung pada timbulnya krisis listrik di Eropa dan Asia, saat memasuki periode musim dingin yang diperkirakan lebih dingin dari sebelumnya. Kondisi ini meningkatkan permintaan minyak mentah sebagai bahan bakar pengganti.

        Faktor lainnya, kesepakatan OPEC+ untuk tidak menambah peningkatan produksi dan hanya akan melanjutkan rencana kenaikan produksi 400 ribu BOPD per bulan meskipun terdapat peningkatan permintaan minyak mentah.

        OPEC melalui laporan bulan Oktober 2021 menyampaikan bahwa peningkatan proyeksi permintaan minyak mentah global pada triwulan IV 2021 sebesar 0,12 juta BOPD menjadi 99,82 juta BOPD dibandingkan proyeksi pada bulan sebelumnya.

        Selain itu, penurunan proyeksi produksi minyak mentah negara Non OPEC pada triwulan IV 2021 sebesar 3,2 juta BOPD menjadi 65,24 juta BOPD dibandingkan proyeksi pada bulan sebelumnya.

        "Penurunan stok minyak mentah AS di Cushing, Oklahoma, titik serah WTI (Nymex), sebesar 3,9 juta barel menjadi 27,33 juta barel, lebih rendah 47% dibandingkan rata-rata stok minyak mentah dalam 5 tahun terakhir," Ucap Tim Harga Minyak.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Boyke P. Siregar

        Bagikan Artikel: