Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mas Anies Diyakini Pakai Cara Politik Seperti Saat Gulingkan Ahok di DKI untuk Maju di Pilpres 2024

        Mas Anies Diyakini Pakai Cara Politik Seperti Saat Gulingkan Ahok di DKI untuk Maju di Pilpres 2024 Kredit Foto: Twitter/Anies Baswedan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diyakini menggunakan strategi politik yang sama saat dirinya menggulingkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu, jika mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan maju menjadi salah satu calon Presiden pada Pemilu 2024 mendatang.

        Adapun strategi politik yang digunakan Anies Baswedan adalah memoles citranya sebagai sosok yang dekat dengan umat Islam dan dapatmemperjuangkan aspirasi umat Muslim.

        Baca Juga: Kekuatan Besar Anies Baswedan untuk Pilpres Dibongkar

        "Kenapa orang memilih dia (di Pilgub DKI)? Karena dia dianggap memperjuangkan aspirasi Islam dibandingkan Ahok," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno ketika dikonfirmasi Senin(15/11/2021).

        Adi mengatakan, citra Anies Baswedan yang dianggap dekat dengan kelompok Islam tertentu terus dipertahankan hingga sekarang ini, hal ini kata dia terkonfirmasidarisejumlah manuver politik yang dilakukannya belakang ini, sepertimeresmikan kantor Sekretariat DPP Forum Ulama dan Habaib (FUHAB).

        Kantor yang diresmikan Anies pada 10 November 2021 lalu itu berada di Jalan Hang Tuah X, Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

        Lalu yang teranyar, dia sowan ke Pondok Pesantren Sabilurrosyad, Malangpada Jumat (12/11/2021) kemarin. Disana dia bertemu dengan ketuaPWNU Jawa Timur Marzuki Mustamar.

        "Anies tidak mau melepaskan bahwa dia adalah representasi dari kekuatan politik Islam, makanya dekat kelompok Islam,"tegas Adi.

        Meski strategi politik ini terbukit manjur di Jakarta, namun kata Adi cara yang sama tidak bisa menjadi jaminan di level nasional.

        Adi mengatakan, meski di negara ini mayoritas penduduknya menganut Islam, tetapi masyarakat di daerah - daerah justru lebih suka dengan narasi kebangsaan yang tidak menonjolkan agama tertentu.

        "Performa sentimen itu memang sukses di Jakarta, tapi Indonesia itu walau mayoritas Islam, tapi lebih suka dengan narasi kebangsaan yang tidak terlalu menonjolkan agama tertentu," kata dia.

        Adi lantas mengatakan, walau Anies sukses membangun citranya sebagai sosok yang dekat dengan Islam, namun nyatanya dirinya hanya dekat dengan kelompok kanan atau Islam Radikal.

        "Sekalipun ingin menonjolkan kelompok Islam, tapi ingat yang dekat dengan Anies kelompok Islam tertentu saja. Bukan NU atau Muhammadiyah, bukan Islam mainstream," pungkasnya.

        Sebagai informasi, nama Anies Baswedan menjadi langgan tetap di sejumlah survei capres 2024, dia selalu bertengger di posisi tiga besar. Dirinya bersaing dengan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: