Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pelindo Targetkan Biaya Logistik Turun 1,6% di 2024

        Pelindo Targetkan Biaya Logistik Turun 1,6% di 2024 Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Direktur PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, Arif Suhartono, pada acara Media Gathering & Sharing Session PT Pelabuhan Indonesia (Persero) di Ubud, Bali, pada Sabtu, 13 November 2021 mengatakan biaya logistik nantinya akan turun 1,6% di 2024.

        Arif menjelaskan, saat ini biaya logistik Indonesia di 23,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dengan kontribusi pelabuhan ke biaya logistik 1,4%. Yang direct sebesar 0,3% dan indirect sebesar 1,1%.

        Baca Juga: Empat Anak Perusahaan Akan Dukung Kinerja Bisnis Pelindo

        "Akan tetapi, peran pelabuhan ini sangat vital karena memengaruhi land transportation dan inventory. Nah, nantinya yang kami harapkan dari standardisasi operasi layanan kepelabuhan ke indirect-nya, misalnya layanan kepelabuhannya sudah terstandar, rute dari shipping-nya makin sehat, nantinya biaya logistik bisa turun 1,6% di 2024," kata Arif Suhartono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (17/11).

        Biaya logistik di Indonesia masih cenderung lebih tinggi dari negara tetangga, seperti Singapura (8%), Amerika Serikat (8%), Uni Eropa (9%), Jepang (9%), Korea Selatan (9%), India (13%), Malaysia (13%), dan China (15%).

        Arif juga menambahkan, kendati kontribusi pelabuhan terhadap logistics cost relatif kecil, peran pelabuhan sangatlah vital. Jika peran dan fungsi pelabuhan dalam distribution chain tidak berjalan dengan optimal, akan dapat memberikan multiplier effect kepada sektor atau industri lain.

        "Kami sampaikan bahwa berbicara pelabuhan itu tidak bicara single port, tapi bicara network. Ketidak-perform-an dari satu pelabuhan di satu titik akan berdampak dan direspons oleh industri dengan menaikkan logistics cost dari sisi land transportation dan inventory," katanya.

        Arif menjelaskan, misalnya, ada satu kapal yang singgah di pelabuhan titik A, B, dan C, di mana layanan pelabuhan di titik A bagus, tetapi pelayanan di pelabuhan B dan C tidak bagus, maka secara keseluruhan tidak akan memberikan dampak yang optimal kepada logistics cost. Dia menyebut, akan lebih baik jika layanan pelabuhan A, B, dan C juga setara bagusnya.

        Dia pun menilai bahwa strategi untuk menekan biaya logistik pelabuhan adalah dengan cara memperpendek waktu berlabuhnya kapal di pelabuhan atau port stay. Selain itu, efisensi juga perlu ditingkatkan di pelabuhan-pelabuhan. Oleh karena itu, dia pun menilai bahwa efisiensi dilakukan melalui upaya untuk menghilangkan deadweight loss, seperti lamanya waktu bongkar muat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: