Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Masuk Jajaran Capres 2024, Ternayta Begini Sepak Terjang Yenny Wahid.. Sempat Jadi Wartawan!

        Masuk Jajaran Capres 2024, Ternayta Begini Sepak Terjang Yenny Wahid.. Sempat Jadi Wartawan! Kredit Foto: Instagram/Yenny Wahid
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid masuk jajaran tokoh wanita yang mendapat dukungan jika maju Pilpres 2024 mendatang. Nama Yenny muncul dalam survei yang dilakukan Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) beberapa waktu lalu. 

        Yenny muncul bersama tokoh wanita lain, seperti eks Menteri Kelautan Dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Nama Yenny bahkan mengungguli Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dalam hasil survey tersebut. 

        Baca Juga: Yenny Wahid: Uang Kripto Halal, Asal..

        Bagaimana sepak terjang Yenny Wahid dalam dunia politik dan kemajuan bangsa selama ini hingga dipercaya sebagian masyarakat Indonesia untuk maju Pilpres 2024 mendatang?

        Yenny Wahid alias Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid merupakan putri dari Presiden Indonesia ke-4 Abdurrahman Wahid atau karib disapa Gus Dur.

        Baca Juga: Anak Buah Megawati Kasih Bocoran Soal Panglima TNI Baru: Sampai Sekarang Belum Ada...

        Sebelum terjun ke dunia politik, Yenny lebih dulu berkiprah sebagai wartawan dan menorehkan sejumlah prestasi yang gemilang. Yenny pernah bertugas sebagai reporter di Timor-Timur dan Aceh. 

        Ia menjadi koresponden koran terbitan Australia, The Sydney Morning Herald dan The Age (Melbourne) di 1997 hingga 1999. Meski banyak reporter memilih keluar dari Timor Timur, Yenny memilih bertahan dan meliput di sana. 

        Selama meliput, dia kerap mendapat perlakuan kasar dari milisi di Timor Timur. Atas kejadian itu, dia sempat kembali ke Jakarta.

        Namun, satu pekan kemudian ia kembali ke Timor Timur. Liputannya mengenai Timor Timur pasca referendum mendapatkan anugrah Walkley Award.

        Setelah Gus Dur terpilih menjadi presiden, Yenny melepas profesinya sebagai wartawan. Dia kemudian menjadi Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik. 

        Jabatan itu juga kembali diemban Yenny saat Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono menjabat. Di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, Yenny sempat diangkat menjadi Komisaris di Garuda, namun jabatan itu tak lama dia lepas. 

        Dia saat ini aktif sebagai aktivis dan mengelola Wahid Institute. Dia juga kerap menyuarakn hak-hak masyarakat. Yenny juga terkenal sebagai sosok yang menghargai perbedaan dan membawa pesan damai. 

        Di luar itu, Yenny merupakan sarajana komunikasi visual dari Universitas Trisakti. Yenny juga sempat kuliah Psikologi di Universitas Indonesia namun memutuskan keluar atas saran ayahnya. 

        Dia kemudian menekuni studi Jurusan Visual di Universitas Trisakti. Setelah Gus Dur tidak jadi Presiden lagi, Yenny melanjutkan studi administrasi publik di Universitas Harvard, Boston.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: