Kredit Foto: Unsplash/Marvin Meyer
Di pasar yang mulai didominasi oleh big data dan analitik, Data Mart menjadi salah satu kunci untuk mengubah informasi menjadi wawasan secara efisien. Biasanya, Data Warehouse hanya menangani kumpulan data yang besar, tetapi analisis data juga membutuhkan data yang mudah ditemukan dan langsung tersedia.
Haruskah seorang pebisnis melakukan kueri kompleks hanya untuk mengakses data yang mereka butuhkan untuk pelaporan mereka? Tidak, dan itulah mengapa perusahaan-perusahaan modern menggunakan Data Mart.
Baca Juga: Apa Itu R Programming Language?
Jadi, Apa Itu Data Mart?
Data Mart adalah subject-oriented database yang sering kali merupakan segmen yang dipartisi dari data warehouse perusahaan. Subset data yang disimpan di Data Mart biasanya sejajar dengan unit bisnis tertentu seperti penjualan, keuangan, atau pemasaran. Data Mart mempercepat proses bisnis dengan memungkinkan akses ke informasi yang relevan di Data Warehouse atau penyimpanan data operasional dalam beberapa hari, bukan berbulan-bulan atau dalam waktu yang lebih lama. Karena Data Mart hanya berisi data yang berlaku untuk area bisnis tertentu, ini merupakan cara hemat untuk mendapatkan wawasan yang dapat ditindaklanjuti dengan cepat.
Mengapa Kita Membutuhkan Data Mart?
Ada beberapa alasan mengapa kita membutuhkan data mart, antara lain:
- Data Mart membantu kita meningkatkan waktu respons pengguna karena pengurangan volume data;
- Data Mart menyediakan akses mudah ke data yang sering diminta;
- Data mart lebih mudah diterapkan jika dibandingkan dengan Data warehouse perusahaan. Pada saat yang sama, biaya implementasi Data Mart tentunya lebih rendah dibandingkan dengan implementasi full Data Warehouse;
- Dibandingkan dengan Data Warehouse, Data Mart lebih fleksibel. Jika terjadi perubahan model, Data Mart dapat dibangun lebih cepat karena ukurannya yang lebih kecil;
- Data Mart ditentukan oleh satu Ahli Materi Pokok. Sebaliknya, Data Warehouse didefinisikan oleh UKM interdisipliner dari berbagai domain. Oleh karena itu, Data Mart sifatnya lebih terbuka terhadap perubahan dibandingkan dengan Data Warehouse;
- Data dipartisi dan memungkinkan hak akses kontrol yang sangat terperinci;
- Data dapat disegmentasi dan disimpan pada platform hardware atau software yang berbeda.
Jenis-Jenis Data Mart
Saat ini, ada tiga jenis Data Mart yang biasa digunakan, seperti:
- Dependent: Data Mart dependen dibuat dengan menggambar data langsung dari sumber operasional, eksternal, atau keduanya;
- Independen: Data Mart independen dibuat tanpa menggunakan pusat Data Warehouse;
- Hybrid: Jenis Data Mart ini dapat mengambil data dari Data Warehouse atau sistem operasional.
1. Dependent Data Mart
Data Mart dependen memungkinkan sumber data organisasi dari Data Warehouse tunggal. Ini adalah salah satu contoh Data Mart yang menawarkan manfaat sentralisasi. Jika Anda perlu mengembangkan satu atau lebih Data Mart fisik, Anda perlu mengonfigurasinya sebagai data mart dependen.
Dependent Data Mart di Data Warehouse dapat dibangun dengan dua cara berbeda. Pengguna dapat mengakses Data Mart dan Data Warehouse, tergantung pada kebutuhan, atau di mana akses tersebut hanya terbatas pada Data Mart saja. Pendekatan kedua tidak optimal karena menghasilkan sesuatu yang disebut sebagai tempat rongsokan data atau data junkyard. Di tempat rongsokan data ini, semua data dimulai dengan sumber yang sama, tetapi biasanya akan dihapus, dan sebagian besar dibuang.
2. Independent Data Mart
Data Mart independen dibuat tanpa menggunakan pusat Data Warehouse. Jenis Data Mart ini adalah pilihan ideal untuk grup yang lebih kecil dalam suatu organisasi.
Data Mart independen tidak memiliki hubungan dengan Data Warehouse perusahaan maupun dengan Data Mart lainnya. Di Data Mart independen, data dimasukkan secara terpisah, dan analisisnya juga dilakukan secara mandiri.
Implementasi Data Mart independen bertentangan dengan motivasi untuk membangun Data Warehouse. Pertama-tama, Anda memerlukan penyimpanan data perusahaan terpusat dan konsisten yang dapat dianalisis oleh banyak pengguna dengan minat berbeda, terutama bagi pengguna yang menginginkan informasi yang sangat beragam.
3. Hybrid Data Mart
Data mart hybrid menggabungkan input dari sumber selain Data Warehouse. Ini dapat membantu Anda saat menginginkan integrasi ad-hoc, seperti setelah grup atau produk baru ditambahkan ke organisasi Anda.
Ini adalah contoh Data Mart terbaik yang cocok untuk beberapa lingkungan basis data dan penyelesaian implementasi yang cepat untuk organisasi mana pun. Ini juga membutuhkan upaya pembersihan data yang paling sedikit. Hybrid Data Mart juga mendukung struktur penyimpanan yang besar, dan sangat fleksibel untuk aplikasi data-centric yang lebih kecil.
Baca Juga: Apa Itu API?
Cara Menggunakan Data Mart
Kehadiran Data Mart memandu keputusan bisnis penting di tingkat departemen. Misalnya, tim pemasaran dapat menggunakan Data Mart untuk menganalisis perilaku konsumen, sementara staf penjualan dapat menggunakan Data Mart untuk menyusun laporan penjualan triwulan-an. Karena tugas ini terjadi dalam departemen masing-masing, tim tidak memerlukan akses ke semua data perusahaan.
Biasanya, Data Mart dibuat dan dikelola oleh departemen bisnis tertentu yang ingin menggunakannya. Proses untuk merancang data mart biasanya terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:
- Mendokumentasikan persyaratan penting untuk memahami kebutuhan bisnis dan teknis Data Mart;
- Mengidentifikasi sumber data yang akan diandalkan oleh Data Mart Anda untuk mendapatkan informasi;
- Menentukan subset data, apakah itu semua informasi tentang topik atau bidang tertentu pada tingkat yang lebih terperinci;
- Merancang tata letak logis untuk data mart dengan memilih skema yang berkorelasi dengan Data Warehouse yang lebih besar.
Dengan ini, Anda bisa mendapatkan hasil yang maksimal dari Data Mart dengan menggunakan alat intelijen bisnis, seperti Qlik atau SiSense. Solusi ini mencakup dasbor dan visualisasi yang memudahkan untuk membedakan wawasan dari data, dan pada akhirnya mengarah pada keputusan cerdas yang menguntungkan perusahaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: