- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Raih Pendanaan Seri A US$25 Juta, SUN Energy Ingin Harumkan Bangsa Indonesia di Kawasan Asia-Pasifik
SUN Energy berhasil menutup putaran pendanaan seri A sebesar US$25 juta, atau lebih dari Rp360 miliar. Putaran pendanaan ini dipimpin oleh sejumlah konglomerat terkemuka di Indonesia, yaitu TBS Energi Utama, perusahaan energi terintegrasi di Indonesia, melalui anak perusahaannya PT Toba Bara Energi (TBAE). Termasuk juga PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), induk perusahaan dari PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), salah satu kontraktor pertambangan terbesar berdasarkan jumlah produksi di Indonesia, dan sejumlah pengusaha ternama di Asia Tenggara.
SUN Energy akan menggunakan pendanaan ini untuk mengembangkan berbagai proyek di Indonesia, memperluas skala bisnis di wilayah regional, serta memperkuat platform Perusahaan yang berada di garis depan dalam gerakan transisi energi Indonesia.
Baca Juga: PT TBS Energi Utama Sediakan US$500 Juta untuk Beralih ke Investasi EBT
"Melihat potensi energi surya di Indonesia yang sangat besar, kami bangga dapat bermitra dengan beberapa perusahaan konglomerasi di Indonesia yang terlibat sebagai investor pada pendanaan Seri A ini. SUN Energy berharap bisa mengambil andil besar dalam perjalanan transformasi energi masa depan dan akan mengubah lanskap energi terbarukan di kawasan ini dengan inovasi teknologi serta proyek-proyek yang inovatif," ungkap Philip Lee, Chief Executive Officer SUN Energy, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (22/11/2021).
Melalui visi ingin melistriki Indonesia secara berkelanjutan dengan energi bersih, selain melayani pelanggan dari sektor industri dan komersial, kini SUN Energy melengkapi "ekosistem energi terbarukan" dengan memperluas layanan yang terdiri dari solusi energi surya berbasis teknologi untuk perumahan, mobilitas, kendaraan listrik, dan sertifikat energi baru terbarukan. Di sisi lain, SUN Energy juga berkomitmen menerapkan Environmental, Social, and Governance (ESG) sebagai inti dari DNA perusahaan dengan menginisiasi program-program elektrifikasi di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), sekolah, puskesmas, hingga distribusi cold storage di pedesaan.
SUN Energy juga telah melakukan ekspansi bisnis di pasar utama, seperti Thailand, Vietnam, dan Taiwan, serta baru-baru ini berhasil mengakuisisi pembangkit listrik tenaga surya terbesar di Australia Barat sebesar 132 MWp. Pendanaan seri A ini makin memperkuat posisi SUN Energy di Indonesia serta meningkatkan pertumbuhan perusahaan di regional bersama dengan mitra strategis unggulan yang memiliki kesamaan visi dalam mendorong transisi energi bersih.
SUN Energy berkomitmen untuk memainkan peran penting menuju target Indonesia Nol Emisi Karbon tahun 2060 yang ditetapkan pada COP26, konferensi iklim terbesar di dunia yang diadakan di Glasgow awal bulan November ini.
Pandu Sjahrir, Wakil Direktur Utama TBS Energi Utama, mengatakan bahwa investasi ini adalah salah satu strategi perusahaan untuk mendorong target Nol Emisi Karbon pada tahun 2030. Melalui kapabilitas yang dimiliki oleh SUN Energy, TBS Energi Utama dapat mengakselerasi target tersebut.
"Kami berkomitmen untuk mengembangkan energi bersih, baru dan terbarukan demi menciptakan masa depan berkelanjutan. Industri pembangkit listrik tenaga surya merupakan salah satu fokus serta strategi untuk mengurangi jejak karbon. Dengan rekam jejak yang dimiliki oleh SUN Energy, kami percaya kolaborasi ini akan mengakselerasi target Nol Emisi Karbon di tahun 2030," ujar Pandu
Pendanaan seri A ini berhasil meningkatkan valuasi SUN Energy hingga US$200 juta dan makin mengokohkan diri menjadi world class company yang akan mengharumkan nama bangsa Indonesia di tingkat internasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: