Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, akhirnya beri tanggapan soal kabar Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta yang berencana membentuk cyber army atau pasukan cyber yang disebut untuk menghalangi berita palsu ataupun serangan buzzer ke sang Gubernur. Anies pun menyatakan dirinya tidak mengetahui hal tersebut dan meminta menanyakan langsung ke pihak MUI DKI Jakarta.
“Itu harus ditanyakan ke mereka, jangan ke saya,” ujar Anies saat menjadi bintang tamu dalam Podcast Deddy Corbuzier dikutip Kamis, 25 November 2021.
Baca Juga: Waduh... Waketum MUI Anwar Abbas Diminta Segera Dipecat oleh Para Kyai
Deddy langsung bertanya, apakah Anies sepakat dengan pembentukan buzzer itu. Sang gubernur langsung bilang dirinya tidak pernah mau dan setuju dengan adanya buzzer.
“Saya tidak pernah mau, saya tidak pernah bikin tim buzzer, lebih baik jalankan seperti apa adanya,” katanya.
Ia pun meminta siapapun pihak yang sudah berencana membuatkan pasukan siber untuk dirinya untuk mengurungkan niatnya. Sebab, dengan membentuk pasukan siber, maka ia menyebut akan sekelas dengan para buzzer.
“Masa kita jadi sekelas sama buzzer. Jangan dong, tunjukan bahwa kita bekerja dengan akal sehat, kita bekerja dengan norma yang benar, kita pakai fakta,” ucapnya.
Bahkan, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menegaskan jika dirinya ingin membuat pasukan siber atau buzzer tidak dilakukan sejak 4 tahun lalu, atau saat kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017. Menurutnya, jika memang ada hal-hal atau berita yang tidak benar dan sesuai fakta, lebih baik dilakukan klarifikasi melalui akun media sosial dirinya sendiri.
“Kami tidak pernah pakai buzzer, menyewa dan membayar orang. Kalau mau klarifikasi pakai akun sosial media sendiri. Jadi kita tidak ikut-ikutan dengan gaya-gaya yang salah, berbahaya sekali dengan demokrasi kita. Dalam suasana sekarang ini yang kita bangun sikap terbuka, dialog, berbeda dan boleh berdiskusi,” katanya.
Baca Juga: Dibongkar! Pentolannya Ungkap saat Reuni 212 Akan Bahas 2 Isu Besar, Yaitu...
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta, mendapat sorotan usai membentuk pasukan siber di media sosial (medsos). Pasukan ini dituding sebagai cara majelis melindungi Gubernur DKI Anies Baswedan dari serangan di medsos.
Namun tuduhan pembentukan pasukan siber untuk tujuan politik itu dibantah. Ketua Umum MUI DKI KH Munahar Muchtar mengatakan, MUI tidak berpolitik dan rencana pembentukan pasukan siber itu sebenarnya untuk melawan hoaks serta mengklarifikasi isu-isu yang tidak benar dan berpotensi menghadirkan perpecahan antarumat beragama.
"Saya kadang-kadang suka bingung, kami baru mau membentuk, baru rencana saja, kok sudah kayak cacing kepanasan, pada ketakutan," ujar Munahar, seperti dikutip dari Antara, di Jakarta Islamic Center (JIC) Jakarta Utara, Senin.
Baca Juga: Tokoh Militer Indonesia Ikut Komentari Ribut Arteria dengan 'Anak Jenderal', Ternyata Ada yang Aneh
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar
Tag Terkait: