Ramalan Denny Darko isinya ngeri banget. Covid-19 di DKI Jakarta dan Jabar diprediksi bakal seram parah. Mohon waspada.
Dikatakannya untuk mengingat kembali insiden meningkatnya kasus beberapa waktu lalu. masyarakay diminta jangan abai prokes.
Baca Juga: Bukan Nakut-nakutin, Ramalan Denny Darko Bilang Gelombang Ketiga Covid-19 Pasti Terjadi, Waktunya...
"Kalau seperti itu artnya saya jelaskan lagi di sini, ini akan dibawa oleh orang-orang yang OTG," ucapnya seperti dikutip dari YouTube Denny Darko, Jumat, 26 November 2021.
Para OTG ini diterawang merupakan orang-orang yang kerja dan melakukan aktivitas.
Dan golongan ini tidak tahu kalau ada virus menempel untuk kemudian dibawa ke keluarganya.
Akhirnya, penyakit itu menginkubasi keluarga tersebut, lalu menjadi parah.
Dan saat itu mereka dibawa keluar lagi dengan satu mutasi yang sudah berbeda.
"Ingat itu jika terjadi dan berlipat-lipat kali eksponensialnya maka akan menyebar satu jenis baru yang kita nggak usah undang. Ini pasti akan menjadi sesuatu yang akan terjadi," tambahnya.
Kemungkinan mutasi Covid ini diprediksi akan selalu ada. Dan itu tidak didatangkan dari luar.
Pakar tarot itu kemudian menerawang kemungkinan gelombang ketiga yang akan terjadi di Indonesia.
Puncaknya diprediksi muncul di sekitar libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Sebelumnya, sudah banyak pihak yang mengingatkan akan terjadinya gelombang ketiga di Indonesia dengan meningkatnya kasus positif Covid-19.
Selain itu, ditambah dengan adanya berbagai varian covid 19 yang baru dan dilaporkan lebih kuat serta cepat menyebar, seperti yang terjadi di Eropa saat ini.
Lebih lanjut, menurut Denny Darko, penyumbang terbanyak dari kasus covid-19 yang terjadi adalah daerah DKI Jakarta dan Jawa Barat.
"Penyumbang terbanyak dari kasus ini adalah daerah dengan satu pergerakan ekonomi yang paling besar, DKI Jakarta dan Jawa Barat," katanya.
Alasannya, di kedua daerah tersebut berlangsung berbagai aktivitas bisnis dan ekonomi yang paling kuat.
Yang bikin cemas, Denny Darko sempat mengutip pernyataan yang menyebut kalau data kasus positif di kertas bisa jadi tiga kali data di lapangan saat ini.
"Kalau saya bilang nggak bisa kita ketahui. Di awal saya bilang tadi, data di atas kertas itu hanya sepertiga dari data di lapangan," tuturnya.
Kalau memang ini nyata, Denny Darko melihat ini akan lebih seram daripada kasus sebelumnya.
"Semua itu akan menimbulkan satu hal yang tidak dapat disetop seperti ketika meningkatnya kasus positif beberapa bulan lalu," urainya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: