Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kemenkes Ingatkan Varian Omicron Harus Diantisipasi: Ini Hasil Kombinasi dari Varian Sebelumnya

        Kemenkes Ingatkan Varian Omicron Harus Diantisipasi: Ini Hasil Kombinasi dari Varian Sebelumnya Kredit Foto: KPCPEN
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyatakan varian Omicron harus diantisipasi.

        Hal ini disebabkan varian Omicron merupakan hasil kombinasi mutasi dari varian sebelumnya, seperti Delta, Alpha, Beta, Gamma, AY.23, dan AY.4. Terlebih, varian ini dikatakan lebih menular dari varian sebelumnya.

        Baca Juga: Muncul Varian Omicron, Sinovac Bergegas Ambil Langkah Ini

        "Kita tahu betapa dahsyatnya varian Delta pada Juli 2021. Kita tidak mau terjadi lonjakan kasus Covid-19] nanti pasca-Nataru (Natal dan Tahun Baru) karena ada Omicron yang jauh lebih dahsyat karena dikatakan dia lebih cepat menular," ujar Nadia dalam dialog virtual "Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit: Melawan Hoaks tentang Covid-19", Selasa (30/11/2021).

        Salah satu bentuk antisipasi yang perlu dilakukan, kata Nadia, ialah dengan meningkatkan percepatan vaksinasi Covid-19. Berdasarkan informasi yang beredar, kasus Covid-19 akibat varian Omicron pada individu yang telah divaksin tidak memiliki tingkat keparahan yang tinggi.

        Lebih lanjut, Nadia menjelaskan meskipun ada kemungkinan efikasi vaksin menurun setelah enam bulan penyuntikan, namun tubuh memiliki sel memori yang bisa menciptakan antibodi terhadap Covid-19.

        Dengan demikian, meski terjadi penurunan efikasi vaksin, sel memori dalam tubuh akan kembali membentuk antibodi yang dapat melindungi diri dari risiko bahaya Covid-19.

        "Dengan adanya sistem-sistem yang siap sedia untuk menghadapi berbagai serangan virus, maka virus akan cepat dinetralisir," tuturnya.

        Nadia juga menyoroti menerima vaksinasi masih jauh lebih baik dibanding yang tidak divaksin sama sekali. Hal ini lantaran orang yang telah divaksinasi memiliki proteksi diri meskipun antibodinya menurun setelah enam bulan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Imamatul Silfia
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: