Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kementerian ESDM Rumuskan Peta Jalan Menuju Indonesia NZE

        Kementerian ESDM Rumuskan Peta Jalan Menuju Indonesia NZE Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat ini tengah merumuskan peta jalan untuk menuju Indonesia bebas emisi karbon (net zero emission/NZE). Kondisi ini ditargetkan akan terwujud pada tahun 2060 mendatang.

        Menteri ESDM RI, Arifin Tasrif, mengungkapkan bahwa salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan NZE tersebut. Salah satunya yakni pengembangan energi surya, bahan bakar nabati seperti biodiesel serta energi ramah lingkungan lainnya. 

        Baca Juga: Lanjutan Diskusi COP26 Bersama ICAEW, Kemenkeu: Indonesia Targetkan Emisi Nol Bersih di 2060

        "Kementerian ESDM telah merumuskan peta jalan menuju Net Zero Emission di sektor energi, yang menguraikan upaya yang diperlukan untuk pengembangan EBT, pengurangan bahan bakar fosil dan penerapan teknologi mesin untuk mencapai netral gas karbon pada tahun 2060, ataupun lebih cepat apabila kita mendapat dukungan internasional," ungkap Arifin dalam webinar bertema “Menjaga Keberlanjutan Mandatori Biodiesel” pada Selasa (30/11). 

        Dengan peta jalan tersebut, kata Arifin, di tahun 2030 atau 9 tahun dari sekarang, emisi karbon di Indonesia ditargetkan sudah berkurang 29 – 41 persen. Arifin juga menjelaskan, terdapat beberapa hal yang menjadi poin penting dalam peta jalan menuju NZE di tahun 2060.

        Pertama, pengembangan EBT yang diupayakan agar bisa mencapai 100 persen dalam bauran energi nasional. Berdasarkan catatan, di tahun 2020, pemanfaatan EBT baru mencapai 11,2 persen dalam bauran energi nasional. 

        Kedua, pengurangan emisi, antara lain melalui PLTD (pembangkit listrik tenaga diesel) dan PLTU (pembangkit listrik tenaga uap). Ketiga, pengurangan energi fosil baik di sektor residensial, transportasi maupun di sektor pembangkit listrik. Keempat, memanfaatkan efisiensi energi dalam skala-skala besar di Indonesia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: