Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tanggapi Kasus Mensos Risma, Aktivis Tuli Kasih Pesan Menohok!

        Tanggapi Kasus Mensos Risma, Aktivis Tuli Kasih Pesan Menohok! Kredit Foto: Kemensos
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Aktivis Tuli Surya Sahetapy buka suara soal Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini yang dikritik lantaran memaksa penyandang disabilitas rungu wicara berbicara. Menurutnya, banyak cara bagi teman-teman tuli untuk berkomunikasi sehingga tidak bisa dibatasi hanya dengan satu cara saja.

        Surya mengatakan kalau teman-teman tuli itu ada yang nyaman berkomunikasi dengan bahasa isyarat, dengan menulis atau berbicara. Mereka akan memiliki cara berkomunikasi sesuai dengan kenyamanan masing-masing.

        Baca Juga: Garang Banget! Panglima TNI Andika Perkasa Bentak Bawahannya, Diminta untuk...

        Kalau misalkan bertemu dengan teman-teman tuli, menurutnya ditanyakan dahulu lebih nyaman berkomunikasi dengan cara apa.

        "Misal, kalau dia nyaman dengan menggunakan bahasa isyarat kita bisa mencarikan juru bahasa isyarat, kalau dengan tulisan ya sudah ditulis, nah kalau dengan berbicara mungkin bisa dibantu dengan orang lain yang menyuarakan," kata Surya dalam acara Konferensi Pers Koalisi Organisasi Penyandang Disabilitas Anti Audism secara virtual, Jumat (3/12/2021).

        "Kalau misalnya lebih nyaman dengan berbicara, ya, sudah enggak masalah kita enggak bisa membatasi hanya dengan satu cara untuk berkomunikasi," sambungnya.

        Dengan begitu, Surya mengungkapkan kalau cara berkomunikasi teman-teman tuli itu beragam. Menurutnya tidak bisa hanya fokus dengan menggunakan verbal saja.

        "Jadi kita tidak bisa memaksa dan kita tidak bisa memutuskan cara berkomunikasi orang tersebut dengan cara seperti apa. Kita memberikan pilihan atas kenyamanan dari orang tersebut," tuturnya.

        Surya menganggap bahwa pengetahuan ini bukan hanya sebatas untuk mengomentari Risma saja, melainkan untuk masyarakat luas. Sebab ia melihat kalau sistem pendidikan di Indonesia masih minim terutama untuk teman-teman tuli.

        "Tidak hanya ibu Risma saja, tapi sistem pendidikan ini masih kurang menunjukkan variasi komunikasi orang yang memang tuli atau hard of hearing."

        Baca Juga: Beberapa Kapolres Kena Tegur Jokowi Karena Ormas, Kalimatnya Menohok: Hati-Hati...

        Sebelumnya, Risma dikritik seorang pria Tunarungu karena dinilai memaksa seorang anak yang menyandang tunarungu untuk berbicara di hadapan publik.

        Dalam video yang tayang di kanal Youtube Kemensos RI tampak Risma meminta seorang anak penyandang tunarungu untuk berbicara di acara Peringatan Hari Disabilitas Internasional.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: