Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kominfo: Generasi Milenial Berpotensi Besar Jadi Penggerak Pemulihan Ekonomi Nasional

        Kominfo: Generasi Milenial Berpotensi Besar Jadi Penggerak Pemulihan Ekonomi Nasional Kredit Foto: Screenshot
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Usman Kansong meyakini generasi milenial sangat berpotensi menjadi penggerak pemulihan ekonomi Indonesia, terutama pada masa pandemi ini. Sebab, generasi milenial akan mendominasi usia produktif pada bonus demografi Indonesia di 2030.

        “Angka statistik ini meyakinkan bahwa generasi milenial menjadi kunci performa bangsa Indonesia di masa depan dalam menghadapi persaingan global sekaligus mendorong pertumbuhan produktivitas yang berdampak pada penguatan perekonomian Indonesia,” kata Usman dalam webinar bertajuk “Sosialisasi Peran Milenial dalam Mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)” yang digelar oleh Warta Ekonomi, Jumat (10/12/2021).

        Misal, dari sisi investasi, generasi milenial berkontribusi paling besar dalam investasi pasar modal yaitu sekitar 72,9% atau sebanyak 1,2 juta investor pada 2020.

        Baca Juga: Antisipasi Nataru, Kominfo Gencar Lakukan Kampanye Disiplin Prokes

        “Di tahun ini, OJK mencatat dari jumlah investor sebanyak 7,19 juta, generasi milenial dengan usia di bawah 30 tahun masih mendominasi sebesar 59,81%. Adapun nilai asetnya mencapai Rp44,32 triliun.Ini sebuah indikator yang sangat baik karena investasi dapat mendorong terciptanya lapangan kerja,” ujar Usman.

        Selain itu, keberadaan generasi milenial itu sendiri dinilai sudah menyebabkan perubahan perilaku pelaku industri ekonomi kreatif. Hal ini terlihat dari pergeseran perilaku transaksi yang kini cenderung didominasi oleh less contact economy, seperti berbelanja daring maupun melakukan aktivitas pekerjaan melalui medium virtual.

        Terkait hal ini, Usman menyebut, peran dan ide-ide kreatif anak muda dibutuhkan untuk membangun perekonomian negara, terlebih pada era digital yang tingkat penetrasi internet di Indonesia berada di angka 71% dan penggunaan media sosial mencapai 59%. 

        Industri kreatif menjadi ajang bagi generasi milenial untuk berekspresi dengan melahirkan ide kreatif dan mampu mengembangkan ide tersebut dalam berbagai usaha ekonomi kreatif seperti kuliner, pembuatan konten kreatif, termasuk menjadi video blogger, influencer, atau selebgram.

        Melalui usaha tersebut, anak muda dapat turut mengambil perannya dalam mendorong industri kecil, UMKM, bahkan petani untuk go digital, terutama bagi para influencer yang memiliki jaringan luas di media sosial.

        "Milenial sebenarnya paham apa yang harus mereka lakukan, karena mereka ini kan adalah generasi yang melek digital," imbuh Usman.

        Tak hanya membantu memasarkan produk pelaku usaha, Usman menyatakan generasi milenial juga mampu menciptakan bisnisnya sendiri dengan memanfaatkan teknologi digital, “Karena kondisinya pandemi mereka bisa memanfaatkan teknologi digital untuk perdagangan digital atau e-commerce. Produk yang mereka buat bisa dijual di marketplace. Ini akan sangat membantu memulihkan ekonomi.”

        “Pemerintah optimistis bahwa angkatan kerja produktif, terutama generasi milenial, mampu menjadi penggerak untuk mencoba peluang bisnis baru atau mengembangkan perusahaan konvensional dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, memaksimalkan platform digital, dan terjun ke sektor industri kreatif yang sedang berkembang,” tutup Usman.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Imamatul Silfia
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: