Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Maraknya Ransomware, Banyak Perusahaan Fokus dan Tingkatkan Investasi Untuk Solusi Keamanan Siber

        Maraknya Ransomware, Banyak Perusahaan Fokus dan Tingkatkan Investasi Untuk Solusi Keamanan Siber Kredit Foto: Kaspersky
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Percepatan digitalisasi masih terus berlanjut meski pandemi juga mulai berangsur angsur mereda. Hal ini bisa dilihat dari percepatan inovasi dan transformasi digital yang berkelanjutan saat organisasi terus menavigasi dampak pandemi global.

        Namun disamping itu, penjahat siber juga menjadi lebih canggih dan mengancam untuk merusak pondasi ekonomi digital. Dampak serangan ransomware mencapai skala yang belum pernah terjadi sebelumnya, mengancam ribuan organisasi di seluruh dunia dan bahkan menyandera infrastruktur penting.

        Baca Juga: Pemerintah dan Asosiasi Sepakat Jaga Inklusi dan Dorong Literasi Keuangan Digital

        Dengan pergeseran yang disebabkan oleh pandemi dalam perilaku dan adopsi digital yang jelas akan tetap ada, Country Manager, Palo Alto Networks, Indonesia, Adi Rusli mengatakan dalam sebuah acara virtual bahwa adopsi digital saat ini yang disebabkan oleh pandemi mengharuskan organisasi terus bersiap terhadap tren yang muncul demi memastikan solusi teknologi yang tepat untuk berada selangkah di depan dari ancaman-ancaman siber yang ada.

        “Menurut survei yang dilakukan oleh Palo Alto di bulan Juni lalu, cukup banyak perusahaan di Indonesia yang memiliki fokus ke cyber security yang kemudian keamanan siber ini dilihat dari jumlah investasi yang mereka tanamkan terkait dengan solusi-solusi di area keamanan siber,” ucapnya Senin (13/12).

        Ia menjabarkan sebanyak 32% dari 100 eksekutif yang disurvei saat itu menyatakan bahwa mereka akan maintain anggaran yang sama di tahun 2019 dan di tahun 2020. Yang menarik Adi juga mengatakan ada 60% dari perusahaan yang disurvei ataupun eksekutif yang disurvei menyatakan justru mereka akan menambah anggaran yang mereka miliki untuk meningkatkan ketahanan keamanan siber di institusi ataupun di perusahaan mereka.

        “Pada 2021 paling tidak kita sudah menyaksikan landscape yang berubah secara cepat akibat digitalisasi. Termasuk insiden-insiden kejahatan siber yang boleh dikategorikan high-profile yang telah terjadi di sepanjang tahun, baik itu dalam skala Global ataupun yang terjadi di negara kita.”

        “Untuk itu Palo Alto Network yang yakin bahwa akibat yang ditimbulkan dari serangan siber ini baik terhadap bisnis ataupun layanan publik itu akan sangat merugikan,” tambahnya.

        Ia lebih lanjut mengatakan melihat ini semua paling tidak sebenarnya masih ada satu catatan positif di mana menurutnya kita bisa melihat adanya kesadaran bersama baik di sektor swasta dan publik untuk lebih serius menangani serta mencegah insidensi serangan siber ini.

        “Untuk itu, bagaimana sektor swasta dan publik bisa bekerjasama untuk membangun suatu kerangka kerjasama yang baik untuk menciptakan suatu ketahanan keamanan yang baik pula,” tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nuzulia Nur Rahma
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: